Tawakal dan Berserah diri pada Allah

Allah akan mencukupkan segala keperluannya. Barangsiapa berpegang teguh dengan agama Allah, nescaya Allah akan menyelamatkannya. Barangsiapa menyerahkan segala urusannya kepada Allah, nescaya Allah akan memberinya petunjuk.

Solat Wajib Berjemaah..27x Pahala..

Diriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a. katanya, Sesungguhnya Rasulullah bersabda, Sembahyang berjemaah itu lebih baik dari mendirikan sembahyang secara bersendirian sebanyak dua puluh tujuh darjat iaitu ganjaran ;. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Taqwa Adalah Kemulian, Mati Suatu Kepastian

Sabda Baginda lagi: Maksudnya: “Hendaklah kamu bertaqwa di mana sahaja kamu berada. Ikutilah setiap kejahatan (yang kamu lakukan) dengan kebaikan, moga-moga kebaikan itu akan menghapuskan kejahatan. Bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (Riwayat At Termizi dan Ahmad).

Allah Tambah Nikmat Jika Bersyukur

Orang yang bersyukur kepada Allah akan memperbanyakkan ucapan syukur dan terima kasih kepadaNya. Mereka akan mengerjakan ketaatan kepada Allah dan akan membesarkan nikmat sekalipun nikmat itu kecil

Sudah Solat?. Sesungguhnya Mati Itu Pasti

Sembahyang adalah amalan pertama yang dihisab oleh Allah pada akhirat nanti Dan ingatlah mati, sesungguhnya malaikat maut menjenguk kamu 70 kali sehari semalam 24 jam.

Ucapan Kalimat Thayyibah Seorang Muslim

Kalimat thayyibah yang termasuk ke dalam amalan yang baik dan mampu membentuk pribadi sorang muslim yang selalu ingat dan berhubungan dengan Allah SWT. Dalam kehidupan sehari-hari alangkah baiknya membentuk budaya biasa mengucapkannya

28 February 2013

Photo: Ceramah Agama Bulan Februari 2013

Photo-photo yang sempat diambil ketika berlansungnya Maulid, Qasidah & Ceramah pada 27 Februari 2013 bertempat di Dewan Merak Kayangan

Penceramah adalah Habib Naqjamudin Al-Khered dan Habib Mahdi Abu Bakar Al-Haamid bersama dengan pelajar Madrazah At-Tazkiyah.



27 February 2013

5 Macam Nikmat Allah yang Harus Kita Syukuri


Dalam hidup ini, seharusnya kita banyak-banyak bersyukur atas apa yang telah kita terima dan rasakan. Bersyukur atas semua yang dilimpahkan oleh Allah SWT kepada kita adalah wajib. Karena dengan bersyukur, jiwa kita akan tenang dan nikmat yang kita terima dan rasakan akan semakin memberi berkah dalam hidup kita.

Bukankah Allah telah berfirman dalam Al-qur'anul Karim dalam surah Ibrahim sebagai berikut:

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih“. 
(QS. Ibrahim [14]: 7)


Ada banyak cara untuk bersyukur atas nikmat Allah kepada kita. Misalnya bagaimana kita mensyukuri rezeki yang dilimpahkan kepada kita? salah satu adalah dengan menafkahkan harta kita kejalan yang benar, berzakat, ber infak, sedekah dll yang diridhoi oleh Allah. 

Jika kita diberi kesehatan, syukurilah dengan menjaga kesehatan, menjaga badan serta anggota tubuh dari hal-hal yang bisa merugikah badan atau tubuh kita sendiri.

Secara garis besar, ada lima nikmat Allah SWT yang harus kita syukuri. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Nikmat Fitriyah.
Nikmat Fitriyah adalah nikmat yang ada pada diri kita atau personal kita. Misal: Allah memberikan kita hidup ini, tangan, kaki, wajah yang menawan, mata, telinga dan anggota tubuh yang lain. Ini wajib kita syukuri. Dan janganlah angkuh seandainya kita diberikan rupa yang menarik. Syukurilah bahwa itu nikat yang diberikan oleh Allah semata-mata untuk hak-hal kebaikan.

2. Nikmat Ikhtiyariyah.
Nikmat ini berupa nikmat yang kita peroleh atas usaha kita. Misalnya: Harta yang banyak, Kedudukan yang tinggi, Ilmu yang banyak, Pengaruh yang besar, Posisi, Jabatan, Tanah, Mobil dan lain-lain yang kita peroleh atas usaha kita. Nikmat ini harus kita syukuri. Sedekahkan harta yang kita miliki dan pergunakan ke jalan yang diridhoi Allah. Jika menjadi pemimpin dengan jabatan yang tinggi, jangan kita salah gunakan jabatan tersebut, karena itu semua akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.

3. Nikmat Alamah.
Nikmat alam sekitar kita. Kita tidak bisa hidup jika Allah tidak memberikan nikmat alamiah ini. Misalnya: Air, Udara, Tanah dan lain-lain. Mari kita syukuri semua ini dengan menjaga alam ini dari kerusakan. Menjaga udara dari pencemaran, banyak-banyak menanam pohon dan lain-lain.

4. Nikmat Diiniyah.
Nikmat Diiniyah adalah nikmat Agama Islam. Nikmat Iman. Bayangkan jika kita terlahir bukan dari rahim seorang muslimah? Mungkin saat ini kita menjadi kafir. Maka syukurilah nikmat-nikmat diin yang diberikan Allah kepada kita dengan menjalankan perintah-perintah agama serta menjauhi larangan Allah SWT.

5. Nikmat Ukhrowiyah.
Nikmat Ukhrowi adalah nikmat akhirat. Nikamt inilah yang akan kita petik nanti jika telah dihisab di yaumil mahsyar. Nikmat ini tergantung dari apa yang kita perbuat didunia ini. Jika semua nikmat diatas telah kita terima dan kita syukuri dengan baik, maka nikmat ukhrowi ini yang akan kita dapatkan dan rasakan jika nanti sudah di alam akhirat.

Harus kita sadari bahwa hidup didunia ini hanyalah sementara. Ada batas waktu yang telah ditentukan Allah dan jika telah tiba waktunya kita semua akan mati. Begitu juga nikmat yang diberikan Allah adalah bukan milik kita melainkan titpan semata. Maka sudah sepantasnyalah kita menjaga dan bersyukur atas "titipan" itu karena suatu saat itu semua akan dikembalikan kepada Allah SWT.

Demikianlah secuil bahasan kita tentang semua nikmat Allah yang harus kita syukuri. Semoga memberikan manfaat dan mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan. Billahi taufik wal hidayah.

26 February 2013

Kuliah Zohor - Ustaz Haryanto Rizal (25.2.2013)



Tajuk Ceramah: FIQH SUNNAH JILID 2
(Perkara Yang Dibolehkan Dalam Solat)

Ustaz Haryanto Rizal Rokman merupakan seorang pendakwah. Bertugas di Gemilang Travel And Tours Sdn Bhd.


Ceramah Agama Bulan Februari 2013 - Maulid, Qasidah & Tausiyah (Ceramah)

Musolla Balai Felda akan menganjurkan Maulid, Qasidah & Ceramah pada 27 Februari 2013 (Rabu) pukul 2:30 - 4:30 Petang bertempat di Dewan Merak Kayangan

Pada kali ini penceramah adalah Habib Naqjamudin Al-Khered dan Habib Mahdi Abu Bakar Al-Haamid bersama dengan pelajar Madrazah At-Tazkiyah.

Muslimin dan Muslimat di jemput hadir.


19 February 2013

Kekuasaan Allah: Foto-Foto Mikro


Foto-foto ukuran mikroskopis yang  diperbesar, berwarna-warni dan sangat menakjubkan yang menunjukkan kekuasaan Allah maha pencipta.

Bulu Mata
Ini Permukaan Strawberry


Kepala Nyamuk

Bakteri pada Lidah Manusia

Ini Semut yang gigit Mikrochip

Ini permukaan silikon Mikrochip untuk RAM (Read Access Memory)



Ini Sperma Manusia


Ini Kabel nilon

Debu di rumah kita yang termasuk rambut panjang seperti
bulu kucing, serat sintetis , bergerigi sisik serangga,
sebutir serbuk sari, tanaman dan serangga tetap

Ini Stoking yang terbuat dari Nilon

Ini hujung Lidah Burung Kolibri…Gelinya..macam.. Ulat

Ini Spora

Misteri Zaqqum : Pokok Neraka



Gambaran Pokok Zaqqum ~ Foto Wikipedia

‘Zaqqum’ (Bahasa Arab: زقوم) adalah pokok yang tempat tumbuhnya di neraka yang buahnya menjadi makanan penghuni neraka. Pokok Zaqqum bukanlah sebagai tempat untuk berteduh atau menikmati kelazatan buahnya. Menurut Al-Quran, buahnya seperti kepala syaitan dan jika dimakan rasanya seperti kuningan nanah dan besi yang dicairkan bahkan lebih teruk lagi daripada itu.

Sekiranya pokok ini diletakkan di dunia, maka akan hancur bumi beserta isinya. Nabi Muhammad ﷺ bersabda: “Kalaulah setitik air buah zaqqum itu menitik ke dalam dunia ini nescaya ia merosakkan penghidupan penduduk bumi, maka betapa halnya orang yang buah zaqqum itu menjadi makanannya.” (Hadis Riwayat At-Tirmizi r.a.)

Manusia secara logik akal mungkin sukar menerimanya tetapi itulah hakikat sebenarnya. Orang-orang kafir sentiasa mengingkarinya dan mengejek Rasulullah ﷺ disebabkan fikiran mereka terbelenggu oleh kedangkalan teori bahawa pokok adalah bahan bakar api.
Mustahil pokok Zaqqum tumbuh sehingga berbuah di dalam api, lebih-lebih lagi di dalam neraka yang panasnya tujuh puluh kali ganda lebih panas daripada api dunia atau adanya pokok yang juraian tangkai dan buahnya berbentuk kepala syaitan.

Firman Allah سبحانه وتعالى :
               وَالشَّجَرَ‌ةَ الْمَلْعُونَةَ فِي الْقُرْ‌آنِ ۚ وَنُخَوِّفُهُمْ فَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا طُغْيَانًا كَبِيرً 
                                                                                ﴾٦٠)

“Dan (demikian juga Kami jadikan) pokok yang dilaknat di dalam Al-Quran; Dan Kami menakut-nakutkan mereka (dengan berbagai-bagai amaran), tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besarkan kederhakaan mereka dengan kekufuran yang melampau.”
(Surah Al Israa; Ayat 60)

Bagi mereka perkara ini dianggap lawak belaka. Sehinggakan Abu Jahal la’natullah alaihi boleh berjenaka dengan mengatakan, “Pokok Zaqqum adalah pokok kurma.”


Pokok Zaqqum

Meskipun ulama berbeza pendapat mengenai jumlahnya, samada tumbuhnya hanya sebatang Pokok Zaqqum di neraka atau Zaqqum merupakan nama dari sejenis pokok di neraka tetapi ianya adalah tetap tumbuhan dahsyat di neraka.

Allah سبحانه وتعالى berfirman:
“(Ingatlah), sesungguhnya pokok Zaqqqum (buahnya) menjadi makanan bagi orang-orang yang berdosa (dalam neraka), makanan ini pula panas, seperti tembaga cair, mendidih dalam perut, seperti mendidihnya air yang meluap-luap panasnya.”
(Surah Ad-Dukhan: Ayat 43-46)


Batang Dan Akar Pokok Zaqqum

Pokok Zaqqum ini tumbuhnya di dasar neraka. Akarnya menghujam jauh ke dalam, ia tidak akan terjejas oleh sekuat manapun badai neraka itu. Batangnya juga kuat, tak boleh diukur dengan kekuatan benda logam duniawi yang meleleh oleh panasnya api.

Allah سبحانه وتعالى berfirman:
“Sesungguhnya dia adalah sebatang pokok (Zaqqum) yang keluar dari dasar neraka Jahim (yang marak menjulang).”
(Surah Ash-Shaffat; Ayat 64)


Tinggi Pokok Zaqqum

Pokok Zaqqum bercabang-cabang dan menjalar menjulang tinggi keseluruh penjuru neraka. Sungguh tak terbayangkan tingginya pokok ini. Apabila seketul batu dilemparkan ke dalam neraka, dalam masa tujuh puluh tahun, belum tentu batu itu sampai ke dasar neraka. Maka setinggi neraka itulah pokok Zaqqum.


Buah Zaqqum

Setiap dahan pokok Zaqqum menghasilkan buah yang melimpah lebat, buahnya juga boleh dipetik pada bila-bila masa dan di mana saja, kerana sememangnya neraka bertingkat-tingkat. Ada yang di bawah dan ada yang lebih ke atas.

Jangan ada yang membayangkan bahawa buahnya itu ranum mengundang selera, nikmat dan lazat. Tempat tumbuhnya pun di neraka, tentu saja buahnya mencerminkan keburukan, dan kepedihan seksanya. Buahnya seperti kepala syaitan, sungguh mengerikan dan sememangnya begitulah keadaannya.

Firman Allah سبحانه وتعالى :
طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُؤُوسُ الشَّيَاطِينِ
“Buahnya seperti kepala-kepala syaitan.”
(Surah Ash-Shaffat; Ayat 65)

Tersebut di dalam Al-Quran:
لَآكِلُونَ مِن شَجَرٍ مِّن زَقُّومٍ
“Mereka benar-benar akan makan dari pokok Zaqqum.”
(Surah Al-Waqiah; Ayat 52).


Buah Zaqqum Makanan Penghuni Neraka

Buah itu menebarkan aroma busuk menusuk hidung. “Sekiranya setitis air dari buah Zaqqum itu jatuh ke bumi, tentu akan merosakkan kehidupan penduduk bumi. Lalu bagaimana dengan orang yang memakannya?” (Hadis Riwayat. Nasai. Turmudzi dan Ibnu Majah)

Penghuni neraka akan sentiasa lapar dan mereka akan sentiasa tergesa-gesa ke dasar neraka untuk memakan apa sahaja yang mereka temui. Di dasar neraka ini mereka akan dipaksa memakan buah dari pokok Zaqqum yang pahit rasanya dan busuk baunya bagai tahi minyak kotor serta buah tersebut juga akan membakar wajah beserta organ dalaman tubuh mereka.

Dahsyatnya Zaqqum… Belum pun sempat disentuh, bibir penghuni neraka akan terbakar sehingga menampakkan gigi-gigi mereka. Tidak hanya itu, mereka akan menelan duri yang akan mengoyakkan kerongkong ketika buah itu ditelan dan sebelum buah itu sampai ke perut, buah itu akan membakar dan mengeluarkan segala isi perut.

Meskipun demikian keadaannya, penghuni neraka tetap saja memakannya dengan lahap, sehingga perut mereka mengelembung tetapi tidak juga berasa kenyang. Mereka memang tiada mempunyai pilihan lain, tidak ada makanan yang boleh dijadikan sebagai pengganti.

Firman Allah سبحانه وتعالى :
فَإِنَّهُمْ لَآكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِؤُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ.
“Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebahagian dari buahnya (sekalipun pahit dan busuk) sehingga mereka memenuhi perut dengan buah Zaqqum itu.”
(Surah Ash-Shaffat; Ayat 66)

Padahal, sebelum masuk ke perut makanan itu tersangkut dan menusuk-nusuk di kerongkong. Tidak mungkin untuk dikeluarkan semula, sungguh tidak terkira deritanya.

Firman Allah سبحانه وتعالى lagi :
وَطَعَاماً ذَا غُصَّةٍ وَعَذَاباً أَلِيماً
“Dan makanan yang menyumbat di kerongkong dengan azab yang pedih.”
(Surah Al-Muzammil; Ayat 13)

Mereka akan makan dan terus makan seperti tidak pernah puas. Walaupun buah Zaqqum itu membakar dan menggelodak dalam perut bagaikan minyak menggoreng, kepanasannya tak dapat dibayangkan.

Sesungguhnya tumbuhan Zaqqum itu memang mengerikan dan menakutkan bagi sesiapa saja. Cubalah kita bertanya pada diri sendiri, sudah berapa jauhkah kita meninggalkan dosa agar kita tidak akan rasakan pokok Zaqqum yang mengerikan itu dan sudah sebanyak mana akrabnya kita dengan amal soleh supaya kita boleh menggantikan buah Zaqqum dengan buah-buahan syurga yang tidak terbayangkan nikmatnya!

Banyak nas-nas dan keterangan yang menyatakan nikmat Syurga dengan menyebut makanan yang lazat, minuman yang sedap, buah-buahan yang nyaman, hamparan yang berseri, perabot yang indah, pelayan dan bidadari yang cantik jelita dan beradab sopan, maka semuanya itu hanya memberi gambaran sekadar yang boleh difaham oleh manusia mengikut apa yang ada di dalam masyarakatnya untuk menggalakkan mereka bergiat mengesahkan aqidah kepercayaan dan membanyakkan amal ibadat mereka kepada Allah سبحانه وتعالى .

“Kampung yang kedua pula, yang disediakan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah bagi kediaman hamba-hambaNya yang soleh menikmati segala kesenangan dan kelazatan, ialah kampung yang dinamakan “Jannah” atau “Syurga”, iaitu kampung yang boleh didapati padanya segala perkara yang diingini oleh nafsu dan yang sedap dipandang oleh mata; (71 Surah Az-Zukhruf); juga kampung yang ada padanya perkara-perkara yang tak pernah dipandang oleh mata, tak pernah didengar oleh telinga dan tak pernah terlintas di hati manusia.” (Hadis Bukhari dan Muslim).

والله أعلم بالصواب
Wallahu A’lam Bish Shawab
(Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang benar)

15 February 2013

Video: Rakaman Caramah Agama Bulan Januari 2013


Video Rakamanketika Ceramah Agama Bulan Januari 2013 iaitu bersempena dengan sambutan Maulidur Rasul 1434H diadakan di Dewan Merak Kayangan pada 29 Januari 2013.

Pada kali ini Ceramah Agama Bulan Januari 2013 bertajuk "KAMI CINTA RASUL" diadakan secara kerjasama di atara Musolla Balai Felda, Surau Anjung Felda, Koperasi Permodalan Felda Malaysia Berhad, Felda D'Saji dan Felda Trading.

Penceramah yang terlibat ialah Ustaz Farhan Mohd Sumut, Ustaz Zulkifli Ahmad, Diana Amir, Syam Kamikaze dan Jemputan Istimewa iaitu dari kumpulan nasyid AS SALAM.


Video 2


Video 3



Video 1


Siksaan Paling Ringan Di Neraka



Rasulullah s.a.w. bersabda : 

Seringan-ringannya siksaan ahli neraka, iaitu seseorang diberi dua alas kaki dari api maka alas itu di ikat dikakinya, maka otaknya menjadi mendidih sebab dari kedua alas kaki itu, sebagaimana mendidihnya air yang ada di dalam kendil, sampai jiran-jirannya dapat mendengar mendidihnya otak tersebut.


Gigi gerahamnya pula menjadi bara api, bibirnya menjadi bara api, nyalanya api itu sampai keluar dari dalam perutnya, dari kedua telapak kakinya. Orang yang disiksa seperti ini beranggapan bahawa dirinya termasuk penduduk neraka yang sangat pedih siksanya. Padahal sesungguhnya dia termasuk dari penduduk neraka yang ringan siksanya”. 

Oleh itu jauhkan diri kita akan jalan yang menuju kearah siksaan api neraka. Bayangkanlah itu adalah siksaan yang paling ringan, macam mana dengan seksaan yang lain?

"Sesiapa yang tetap mengerjakan solat sunat sebelum dan selepas zohor sebanyak 4 raka'at maka Allah s.w.t. akan mengharamkan dirinya dari api neraka".
hadith riwayat Abu Daud dan Tarmizi

"Malaikat akan berdoa untuk kamu selama kamu masih berada didalam masjid dan melalukan solat dan selama kamu tidak berhadas. Berkata Malaikat, "Ya Allah, ampunilah dia dan turunkanlah RahmatMu kepadanya".
hadith riwayat Bukhari

Bidadari Syurga dan Video Mengenai Syurga Oleh Ustaz Azhar Idrus


Bidadari syurga, makhluk yang sangat indah yang telah Allah ciptakan untuk hamba-hambaNya yang soleh, yang berbuat kebaikan, yang layak untuk memasuki syurga. Diceritakan bahawa bidadari-bidadari syurga ini terlalu rindukan suaminya di dunia dan teringin melihat suaminya di dunia, namun tidak diberi izin oleh malaikat penjaga syurga. Suatu hari mereka meminta izin dari Allah untuk menjenguk ke bumi bagi melihat suami mereka dan telah diizinkan. Bidadari-bidadari ini dapat mengenal siapa suami mereka kerana di dada mereka telah tertulis nama suami yang mereka rindui.

Apabila melihat ke bumi, mereka terlihatlah bidadari-bidadari akan isteri bagi suami mereka di dunia tidak taat serta berbuat derhaka kepada suami, lalu bidadari syurga itu berkata, “Janganlah kamu menyakitinya, semoga Allah memerangimu, sesungguhnya dia hanyalah tamu di sisimu, sebentar lagi dia akan datang kepada kami dan meninggalkanmu.” Di dalam Al-Quran dan hadith banyak sekali dijelaskan ataupun digambarkan tentang susuk bidadari yang bertempat di syurga dan bersedia melayani para ahli Jannah.



AL-QURAN

Mahukah supaya aku khabarkan kepada kamu akan yang lebih baik daripada semuanya itu? Iaitu bagi orang-orang yang bertaqwa disediakan di sisi Tuhan mereka beberapa syurga, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Disediakan juga pasangan-pasangan/isteri-isteri yang suci bersih, serta (beroleh pula) keredaan dari Allah. (Al-Imran:15)

Demikianlah keadaannya; dan Kami jadikan kawan teman mereka bidadari-bidadari yang putih melepak, lagi luas cantik matanya. (Ad-Dukhan:54)

Dan (mereka dilayani) bidadari-bidadari yang cantik parasnya. (Al-Waqi’ah:22)

Sesungguhnya Kami telah menciptakan isteri-isteri mereka dengan ciptaan istimewa, serta Kami jadikan mereka sentiasa dara (yang tidak pernah disentuh). (Al-Waqi’ah:35-36)

Dan di sisi mereka pula bidadari-bidadari yang pandangannya tertumpu (kepada mereka semata-mata), lagi yang sebaya umurnya. (Sad:52)

Di dalam Syurga-syurga itu terdapat bidadari-bidadari yang pandangannya tertumpu (kepada mereka semata-mata), yang tidak pernah disentuh sebelum mereka oleh manusia dan jin; maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan? Bidadari-bidadari itu (cantik berseri) seperti permata delima dan marjan. (Ar-Rahman:56-58)

Sedang di sisi mereka ada pula bidadari-bidadari yang tidak menumpukan pandangannya melainkan kepada mereka, lagi yang amat indah luas matanya. (As-Saffat:48)

Dalam kedua-dua Syurga itu juga terdapat (bidadari-bidadari) yang baik akhlaknya, lagi cantik parasnya. (Ar-Rahman:70)

Ia itu bidadari-bidadari, yang hanya tinggal tetap di tempat tinggal masing-masing; maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan? (Bidadari-bidadari itu) tidak pernah disentuh sebelum mereka oleh manusia dan tidak juga oleh jin. (Ar-Rahman:72-74)

HADITH

Rasulullah s.a.w bersabda: “Jika salah seorang bidadari menampakkan wajahnya, nescaya akan menerangi antara langit dan bumi.” (H.R. Bukhari)

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w bersabda: Allah Azza wa Jalla berfirman, “Aku siapkan bagi hamba-hambaKu yang soleh sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas oleh fikiran.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah s.a.w bersabda: “Jibril mengatakan kepadaku bahawa ketika orang mukmin masuk syurga, akan disambut oleh bidadari dengan pelukan hangat dan erat. Dengan jari dan telapak tangan manakah akan dibandingkan kelembutan dan keindahannya, kalau lambaiannya akan memadamkan sinar matahari dan bulan?” (H.R. Thabrani)

Rasulullah s.a.w bersabda: “Sekiranya salah seorang bidadari syurga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh penutup kepala salah seorang wanita syurga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah s.a.w bersabda: “Jika sehelai saja dari rambut bidadari jatuh ke bumi, nescaya wanginya akan meliputi seluruh timur dan barat.” (H.R. Ath-Thabrani)

Ibnul Qayyim memberikan penjelasannya mengenai hal ini: “Mengenai rambut bidadari ada dua sifat kontradiktif yang membuat kecantikannya semakin nyata dan memikat. Pekatnya hitam rambut terpadu dengan putihnya wajah dan mata yang bersinar cemerlang. Sungguh kontras sekali, namun disitulah letak kecantikannya.” (Kitab Hadzil Arwah:316)

Rasulullah s.a.w bersabda: “Rombongan yang pertama masuk syurga adalah dengan wajah bercahaya bak rembulan di malam purnama. Rombongan berikutnya adalah dengan wajah bercahaya seperti bintang-bintang yang berkilau di langit. Masing-masing orang di antara mereka mempunyai dua isteri, dimana sumsum tulang betisnya kelihatan dari balik dagingnya. Di dalam syurga nanti tidak ada orang bujang.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah s.a.w bersabda: “Penghuni syurga boleh mencermin melihat wajahnya di pipi bidadari yang mulus itu.” (H.R. Al-Baihaqi dan Al-Hakim)

Dari Anas bin Malik, Rasulullah s.a.w bersabda: “Seandainya bidadari meludah pada tujuh lautan, nescaya air laut akan tawar kerana keindahan dan kemanisan mulutnya, kerana bidadari terbuat dari za’faran.”

Dalam sebuah riwayat oleh Hafidz Abu Bakar Al-Ajri, dari Imran bin Hasyim dan Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w bersabda: “Mahligai-mahligai (istana) di syurga itu tercipta dari Lu’lu, dan pada tiap-tiap mahligai itu ada tujuh puluh kampung dari Yaqut yang merah dan pada tiap-tiap kampung ada tujuh puluh rumah daripada Zamrud yang hijau; dan tiap-tiap rumah ada tujuh puluh tempat tidur; dan tiap-tiap tempat tidur ada tujuh orang perempuan dari bidadari.”

Rasulullah s.a.w bersabda: “Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dari Anas r.a, Rasulullah s.a.w bersabda: “Seorang mukmin di syurga diberi kekuatan untuk menjimak isterinya sekian dan sekian.” Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah ia begitu kuat?” Baginda s.a.w bersabda, “Ia akan diberi kekuatan seratus orang laki-laki.” (H.R. Tirmidzi)

Dari Ummu Salamah r.a, ia berkata: Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?” Baginda s.a.w menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.” Saya bertanya, “Kerana apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?” Baginda s.a.w menjawab, “Kerana solat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah-lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami redha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya’.” (H.R. Ath-Thabrani)

Riwayat Ibnu Abbas r.a, Rasulullah s.a.w bersabda: “Sesungguhnya di dalam syurga itu terdapat bidadari-bidadari. Dikatakan kepadanya, namanya ‘Aina’, ia diciptakan dari empat unsur, iaitu misik, kafur, anbar dan za’faran. Semua bidadari-bidadari itu sangat merindukan suami-suami mereka. Andai sekali saja bidadari-bidadari itu meludah di dunia maka tawarlah lautan tersebut lantaran ludahnya. Tertulis pada tengkuknya, ‘Barangsiapa yang suka akan dirinya seperti aku, maka beramal dengan ketaatan kepada Tuhannya’.”

Riwayat Ibnu Mas’ud r.a, Rasulullah s.a.w bersabda: “Sesungguhnya ketika Allah menciptakan syurga ‘Adn, Dia memanggil malaikat Jibril, berangkatlah engkau ke syurga ‘Adn dan lihatlah apa yang telah aku ciptakan untuk hamba-hambaKu dan wali-waliKu. Maka berangkatlah Jibril ke syurga ‘Adn dan mengelilingi syurga tersebut. Maka salah seorang bidadari dari penghuni istana-istana syurga yang masih perawan dan matanya bersinar-sinar memuliakannya, lalu bidadari itu tersenyum pada malaikat Jibril, maka menjadi teranglah syurga ‘Adn kerana gigi-giginya. Lalu malaikat Jibril bersujud, ia menyangka cahaya itu berasal dari Nur Tuhan Yang Maha Mulia. Maka bidadari itu memanggil malaikat Jibril, “Wahai makhluk yang dipercayai Allah s.w.t, tahukah engkau untuk siapa aku diciptakan?” ucap bidadari jelita itu. “Tidak,” jawab malaikat Jibril. “Sesungguhnya aku ini diciptakan oleh Allah s.w.t untuk orang yang memilih redha Allah s.w.t daripada menuruti hawa nafsunya,” ungkap bidadari itu.”

Di dalam kitab Daqoiqul Akbar Fii Dzikril Jannati Wan-Nar karya Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy disebutkan: Rasulullah s.a.w bersabda, “Allah s.w.t menciptakan wajah bidadari dari empat warna, iaitu putih, hijau, kuning, dan merah. ALLAH menciptakan tubuhnya dari minyak za’faran, misik, anbar dan kafur. Rambutnya dari sutera yang halus. Mulai dari jari-jari kakinya sampai ke lututnya dari za’faran dan wangian. Dari lutut sampai payudara dari misik. Dari payudara sampai lehernya dari Anbar dan dari leher sampai kepalanya terbuat dari kafur. Seandainya bidadari itu meludah sekali di dunia, maka jadilah semua air di dunia Kasturi. Di dadanya tertulis nama suaminya dan nama-nama Allah s.w.t. Pada setiap tangan dari kedua tangannya terdapat sepuluh gelang dari emas, sedangkan pada jari-jarinya terdapat sepuluh cincin, dan pada kedua kakinya terdapat sepuluh binggal (gelang kaki) dari Jauhar dan permata.”

Video kuliyah mengenai bidadari syurga





kredit: rakangroup

13 February 2013

Sembilan Soalan Manusia di Jawab Oleh Al-Quran



Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Setiap kejadian yang berlaku dimuka bumi dan kepada diri manusia semuanya mengandungi hikmah dan Allah S.W.T. Maha Mengetahui setiap apa yang diciptakan dan ditakdirkan-Nya.

Manusia perlu bersabar dan bertenang dan mencari kebaikan dan hikmah dibalik setiap peristiwa yang berlaku. Dari sinilah akan melahirkan jiwa yang  reda dengan Qadak dan Qadar dan bersyukur di atas nikmat dan rahmat daripada Allah S.W.T.

Terdapat sembilan persoalan yang sering dikemukakan oleh manusia kepada Allah S.W.T. dan Dia menjawannya di dalam al-Quran.

Soalan pertama : Kenapa aku diuji?

Quran menjawab : "Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan , kami telah beriman, sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka , maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar , dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang berdusta." (Surah al-Ankabut  ayat 2-3).

Setiap ujian yang ditimpakan oleh Allah S.W.T. kepada para hamba-Nya sebenarnya Dia ingin mengurniakan sesuatu ganjaran yang lebih besar dan lebih baik. Allah S.W.T. akan menghapuskan dosa-dosanya dan memberi ganjaran pahala yang besar. Di hari akhirat nanti tidak ada balasan yang lebih baik melainkan mendapat balasan syurga.

Soalan kedua : Kenapa aku tak dapat apa yang aku idam-idamkan?

Quran menjawab : "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu , padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui".
(Surah al-Baqarah  ayat 216)

Sseungguhnya sesuatu perkara itu hakikat sebenarnya Allah Maha Mengetahui. Baik atau buruk sesuatu perkara itu ianya adalah di dalam ilmu Allah. Yakinilah jika sesuatu doa atau hajat tidak ditunaikan-Nya ada sesuatu yang lebih baik akan diberi Allah S.W.T. sebagai penganti apa yang kita hajatkan. Jika tidak dapat di dunia, nanti di hari akhirat Dia akan memberkannya kepada kita, oleh itu berbaik sangkalah kepada-Nya.

Soalan ketiga : Kenapa ujian seberat ini?

Quran menjawab : "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya".
(Surah al-Baqarah ayat 286)

Allah S.W.T. Maha Mengetahui kemampuan kita sebagai hamba-Nya yang kerdil, oleh itu apa sahaja yang berlaku keatas diri kita sebenarnya masih dibawah kemampuan kita untuk menghadapinya. Anggaplah sesuatu ujian itu dengan fikiran yang positif dan cubalah renungkan bahawa terdapat orang lain yang lebih berat menghadapi ujian daripada kita maka dengan itu akan terasa beban yang ditanggung akan menjadi lebih ringan.

Soalan keempat  : Kenapa kita rasa kecewa?

Quran menjawab : "Janganlah kamu bersikap lemah , dan janganlah pula kamu bersedih hati , padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya , jika kamu orang-orang yang beriman".
(Surah Ali Imran  ayat 139)

Yakinlah sifat orang mukmin tidak akan rasa kecewa atau putus asa kerana orang mukmin akan sentiasa reda dengan Qadak dan Qadar. Jika kita merasai kita mulia di sisi Allah S.W.T. kerana kita orang yang beriman dan bertakwa maka akan hilang perasaan negatif ini.

Soalan kelima : Bagaimana harus aku menghadapi kesusahan ini?

Quran menjawab : "Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan solat , dan sesungguhnya solat itu amat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk".
(Surah al-Baqarah ayat 45)

Benarlah saranan Allah S.W.T. bahawa sifat sabar dan sentiasa mengerjakan solat wajib dan sunat akan membantu orang mukmin ketika dia menghadapi ujian dan kesukaran dalam hidup. Dia akan melapangkan fikiran kita dan melepaskan daripada segala kesusahan ini jika kita istiqamah dengan bersabar dan menjadikan solat kerana solat adalah doa dan munajat para hamba kepada Tuhannya.

Soalan keenam : Kepada siapa aku berharap?

Quran menjawab : "Cukuplah Allah bagiku , tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakal".
(Surah at-Taubah ayat 129)

Tidak ada tempat lain untuk kita bergantung dan memohon pengharapan hanya kepada Allah S.W.T. yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tuhan yang mengkabulkan segala doa dan permintaan.

Soalan ketujuh : Apa yang aku dapat daripada semua ujian ini?

Quran menjawab : "Sesungguhnya Allah telah membeli daripada orang-orang mukmin , diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka".
(Surah at-Taubah  ayat 111)

Tidak ada balasan yang paling berharga yang di miliki oleh manusia yang bertakwa melainkan balasan syurga seluas langit dan bumi. Semua ujian yang dihadapai tidak akan sia-sia kerana Allah S.W.T. telah berjanji akan memberikan balasan syurga kepada siapa yang sanggup berjihad dijalan-Nya dengan harta, masa dan nyawa semata-mata mencari keredaan-Nya.

Soalan kelapan : Aku tak tahan dengan ujian ini!

Quran menjawab : "...dan janganlah kamu ber putus asa daripada rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa daripada rahmat Allah melainkan kaum yang kafir".
(Surah Yusuf  ayat 87)

Orang mukmin tidak akan putus asa dengan rahmat Allah dan sentiasa bersabar dengan ujian yang melanda dirinya kerana sifat orang yang putus asa adalah sifat orang-orang kafir.

Soalan kesembilan : Sampai bila aku akan merana begini?

Quran menjawab : "Kerana sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan".
(Surah al-Insyirah ayat 5-6)

Benar apa yang dijelaskan oleh al-Quran bahawa setiap kesusahan itu akan ada kebahagiaan . Allah S.W.T. Maha Adil dan tidak pernah menganiaya hamba-hamba-Nya dan akan sampai pula masanya Dia akan memberi pertolongan dan memberi kemudahan. Ingatlah bahawa pertolongan Allah S.W.T. cukup dekat bila kita baik sangka dengan-Nya.

Sahabat yang dimuliakan,
Begitulah sembilan soalan dan semuanya telah diberi jawapan oleh al-Quran kerana sesungguhnya al-Quran adalah mukjizat daripada Allah S.W.T kepada semua hamba-hamba-Nya. Apabila kita dapat memahami hikmah dibalik semua kejadian di dunia ini, maka hati kita akan menjadi tenang dan yakin dengan janji-janji Allah S.W.T. yang dinyatakan-Nya di dalam al-Quran.

Firman Allah maksudnya : "Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (loh mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah ".
 (Surah  Al-Hadid ayat 22) 

 Dalam ayat yang lain Allah berfirman maksudnya : "Tidak luput darpada pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarah di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar daripada itu melainkan (semuanya tercatat) dalam kitab yang nyata (loh mahfuz). " 
 (Surah Yunus ayat 61)

Wasiat Pelik! Ayah Minta Sarungkan Kaki Ketika Dikafankan


Satu permintaan yang pelik sebenarnya apabila seorang ayah mewasiatkan kepada anaknya agar menyarungkan kakinya dengan stokin saat dikafankan. Seorang anak yang sentiasa taat dan hormat kepada ayahnya bertindak menunaikan wasiatbapanya. Namun ketika mahu menyarungkan, tindakannya itu dihalang oleh orang yang berada di situ. Persoalannya, mengapa si bapa meminta anaknya berbuat demikian?
stokin
Tersebut sebuah kisah pada zaman kegemilangan Islam dahulu, terdapat seorang tua yang cerdik, alim dan kaya raya sedang nazak dirumahnya. Beliau memanggil anak-anaknya untuk memberi peringatan terakhir. Seolah-olah mengetahui akan masa ajalnya, sebelum beliau dipanggil ke ilahi, beliau memesan kepada anak-anaknya agar setelah jenazahnya dimandikan dan disucikan kelak, sarungkanlah sebelah stokin ke kakinya sebelum dikafankan.
Tidak lama selepas itu, Si tua tersebut dipanggil untuk menghadapa ilahi. Seisi rumah menjadi suram dan bungkam. Setelah dimandikan dan disucikan, tukang mandi jenazah hendak mengangkat jenzah arwah tersebut untuk dikafankan. Si anak yang mendengar akan kata-kata terakhir ayahnya, teringat akan wasiat stokin tersebut. lantas beliau mencari stokin untuk disarungkan ke kaki bapanya. Belum sempat disarungkan, tukang mandi jenazah membantah kerana hal seperti itu adalah tidak sma sekali dibenarkan didalam Islam. Si anak mengatakan bahawa itu adalah wasiat terakhir ayahnya dan perlu dilaksanakan walaubagaimana sekalipun. Pertengakaran tersebut dibawa kepada pandangan mufti dan ijtihad para ulama’. walau bagaimanapun, perlakuan tersebut tetap adalah dilarang didalam Islam.
Rupanya, tanpa Si anak mengetahui, ada seorang lagi tua yang kagum melihat aksinya yang begitu ta’at akan perintah bapanya. Beliau mendekati Si anak dan mula memulakan bicara.
“Wahai orang muda, aku amat kagum melihatmu yang begitu ta’at dengan permintaan bapamu, walaupun perkara tersebut adalah dilarang didalam Islam. Sebenarnya, aku adalah seorang yang diamanahkan oleh bapamu untuk memegang wasiatnya yang menyatakan bahawa segala harta dan pemilikannya adalah milikmu sekarang wahai orang muda.”
Apabila melihat si anak masih lagi terpinga-pinga, Si tua itu tersenyum dan menyambung bicaranya,
Apa yang dilakukan olehmu merupakan satu bukti bahawa kamu masih menghormati dan menta’ati ibubapamu walaupun mereka telah tiada, satu kemuliaan yang tiada pada adik beradikmu yang lain. Seperkara lagi, tentang stokin itu, itu adalah satu nasihat bapamu kepadamu. Lihatlah wahai orang muda, apabila bapamu telah memulakan langkah menghadap Ilahi, tiada apa pun yang dibenarkan untuk dia bawa bersama bahkan sehelai stokin, harta benda juga tidak boleh dibawa, melainkan hanya ilmu dan amalanmu untuk menghadap Yang Esa, bersedialah dari sekarang memandangkan kamu masih mempunyai banyak masa daripadaku,” -
Masya Allah, begitu hebat Si Tua yang telah meninggal tersebut, walaupun hampir hilang nyawa, masih sempat lagi untuk memeberi nasihat, bukan sahaja kepada anaknya, namun juga kepada kita semua.
Renungkanlah…....

Sumber : Dur Fiqalbi



08 February 2013

Pengumuman: Skuad Motosikal 1 Musolla (SM1M)




Mulai tahun 2013 pihak Musolla Balai Felda akan mengadakan Skuad Motosikal 1 Musolla. Tujuan penubuhan skuad ini adalah untuk mengadakan beberapa siri program Ziarah dan Konvoi misi bantuan ke beberapa tempat yang akan ditetapkan.

Penyertaan adalah terbuka kepada semua warga FELDA yang mempunyai motosikal yang berkuasa tinggi atau rendah.

Untuk mendapatkan borang penyertaan dan maklumat lanjut, sila hubungi:....
1.  Saudara Khazami Bakri (khazami.b@feldaglobal.com)
2.  Azha Mat Salleh (azha.ms@feldaglobal.com)

Jagalah Lidah & Belajarlah Menangis



Selalunya manusia akan berlumba-lumba ke arah yang baru. Apa yang dirasakan kurang sempurna lalu mahu dipertingkatkan. Tetapi hajat di hati itu tidak semuanya berjaya. Ia bergantung kepada kesungguhannya untuk mendapatkan perkara itu. Manusia boleh berusaha malah itulah yang sepatutnya, tetapi jaya atau tidaknya Allah yang mengizinkannya.
Sebenarnya, sikap baik seseorang terhadap umat Islam yang lain dan sikap taqwa umat Islam terhadap Allah menjadi sebab nilaian Allah. Dan Allahlah yang memberi kejayaan kepadanya dan usahanya akan dipercepatkan.
Remaja yang masih dalam alam persekolahan sentiasa berfikiran kreatif lalu cuba memperbaiki kekurangan diri dan cuba melakukan yang terbaik untuk dirinya. Setidak-tidaknya dia akan belajar dan mengkaji pelajaran dengan lebih gigih demi masa depannya tanpa mengganggu orang lain.
Begitu juga dengan remaja yang sudah memasuki alam kerjaya, mereka pastinya melakukan kerja yang diamanahkan dengan sempurna. Kerja yang dilakukan dipastikan yang terbaik boleh dibuat.
Tapi malanglah mereka yang tidak mahu kejayaan dan keselamatan lalu membiarkan dirinya sebagaimana sebelumnya. Hidupnya hanya mengikut arus, tanpa wawasan masa hadapan. Apa yang penting pada mereka, dia masih hidup. Kata Iman Al Ghazali :
” Siapa yang lebih baik hari ini dari sebelumnya maka beruntunglah dia. Dan siapa yang hari ini sama seperti yang sebelumnya rugilah dia. Dan siapa yang yang hari ini lebih teruk dari sebelumnya celakalah dia”.
Remaja hari ini patut menjadi golongan orang yang pertama, bukan orang yang kedua, apa lagi orang yang ketiga. Setiap hari yang dilalui mesti bertambah baik dari hari yang sebelumnya. Tapi di sini juga ada masalah, terlalu sedikit di kalangan umat Islam yang kehidupannya lebih baik kerjanya dari sebelumnya.
Sesungguhnya aktiviti umat Islam baik berhubungan dengan manusia mahupun berhubungan dengan Allah mestilah baik daripada hari ini daripada yang sebelumnya. Dan supaya aktiviti itu dinilai oleh Allah sebagai terbaik 2 perkara mesti diberi perhatian; jaga lidah dan menangis kerana insaf.
Dari Uqbah bin Amir dia bertanya kepada Nabi SAW:”Apakah amal unutk selamat?Jawab baginda:”Jagalah lidah dan menangislah selalu terhadap dosa-dosamu”.
Lihatlah para sahabat mereka sentiasa mencari peluang untuk berjaya dan selamat di dunia dan di akhirat. Wal hal mereka yang berada di sisi Nabi, lebih terjamin selamatnya berbanding dengan kita di hari ini.
Bukan mereka tidak beramal, bukan mereka tidak buat aktivitihidup tetapi mereka masih mahu mencari apa lagi amal yang menyebabkan mereka selamat di dunia dan di akhirat. Di sini Rasulullah memberi panduan yang mudah agar mereka selamat, iaitu melakukan 2 amalan; Jaga lidah dan menangis kerana dosa.
Panduan ini amat mudah tetapi sukar untuk dilaksanakan jika umat Islam tidak bersedia ke arah keselamatan dan kebahagian. Lidahnya sepatutnya boleh berzikir mengingati Allah, bercakap-cakap memberi nasihat yang baik tapi sayang, dibiarkan menyakiti orang lain.
Kerana lidah tidak bertulang seseorang manusia boleh bermusuhan dan kesannya terhadap kerja harian yang dilakukannya tidak mendapat sokongan dan perhatian ramai. Malah ramai akan membencinya lalu memulaukannya. Kalau ini terjadi, maka gagallah segala perancangannya. Dan Allah akan hilangkan keberkatan untuknya.
Jadi, untuk selamatkan diri dan sedala-galanya maka lidah mesti dijaga, inilah amalan yang terpuji. Mereka yang baik penjagaan lidahnya bukan sahaja disukai Allah malah orang ramai akan senang dengannya.
Di sini kalau disingkapkan pada pengalaman sesetengah orang Melayu, mereka gagal dalam membangunkan diri dan lain-lainnya, mungkin disebabkan lidah mereka tidak dikawal dengan baik. Mengumpat dan menfitnah orang lain sudah menjadi amalan biasa. Mencaci maki musuhnya menjadi bualan hariannya. Maka bagaimanakah mereka ini boleh berjaya dalam keadaan begini? Allah tentu tidak merestui mereka.
Selain menjaga lidah, menangis kerana menginsafi segala dosa yang dilakukan baik kerana dengan tangisan ini boleh menimbulkan rasa hendak menebus dosa lalu, dan segera ingin bertaubat. Dalam masa yang sa,a mereka melakukan kerja-kerja kebajikan sebanyak mungkin.
Jika sikap ini diambil oleh umat Islam bukan sahaja Allah akan meredhainya bahkan orang ramai akan menyanjunginya. Ini akan menjadikan segala yang dilakukan mereka menghasilkan kejayaan demi kejayaan.
Tapi di hari ini, ramai yang menangis kerana tidak dapat melakukan dosa, dan ada yang menangis kerana dimarah pihak berkuasa atas perbuatan jahatnya. Namun jiwa mereka tetap mahu melakukan dosa. Ertinya mereka tetap mahu menyimpan dosa. Di sinilah di antara faktor kegagalan umat Islam dalam segala usahanya, Allah tidak mahu membela mereka.
Inilah yang patut diinsafi oleh para remaja kini, untuk mencapai apa juga kejayaan sekalipun 2 faktor ini mesti diberi perhatian, mesti diamalkan. Ini adalah kerana kejayaan usaha kita ada kaitan dengan pertolongan Allah. Maka orang yang berdosa dengan manusia apa lagi berdosa dengan Allah tidak akan dibantu Allah.
Kerana itu latihlah lidah dari bercakap sesuatu yang tidak berfaedah. Elakkan dari bercakap sesuatu yang boleh menyakitkan hati orang lain. Dan pastikan apa yang diucapkan memberi manfaat pada diri sendiri dan juga orang lain. Nanti kelak mereka akan disenangi selalu.
Dan latihlah lidah supaya mudah bertaubat, dan kalaupun tidak boleh menangis, bangkitkanlah rasa bersalah dan berdosa supaya lahir penyesalan dan keinsafan. Sesungguhnya manusia sebaik manapun dia, dosa tetap dilakukannya. Tapi sebaik-baik manusia apabila dia tersalah lalu dia akan bertaubat segera.
Amalan ini tidak akan datang sendiri tanpa diusahakan dengan latihan yang berterusan. Sebab itu, orang yang sudah terbiasa dengan sifat dan sikap yang kurang baik sekian lama sudah diubah lagi sewaktu dewasanya. Meskipun dinasihati berkali-kali namun dia tetap pada tahap yang asalnya.
Dalam hal ini tidak siapa yang boleh merubah diri kita kecuali kemahuan diri sendiri. Firman Allah:
“Sesungguhnya Allah tidak merubah apa yang ada pada diri seseorang, sehinggalah mereka merubah apa yang ada pada diri mereka”.
Ya, kalau remaja sudah bertekad dan bersungguh-sungguh mahu menjaga lidah dan mahu bertaubat sudah tentu Allah akan menbentangkan jalan-jalannnya. Allah tentu sudi untuk membantu apa yang dihajati oleh mereka.
Ertinya semuanya bertitik tolak dari manusia itu sendiri. Hendak seribu daya dan kalau tidak hendak seribu dalih pula yang datang. Ingatlah, Allah tidak mengkehendaki orang yang suka berdalih mencari helah melepaskan diri.
Dan Allah mahu umat Islam berjaya dan terus berjaya di dunia ini manakala di akhirat mereka berjaya menghuni syurga yang indah permai.
Oleh : Ustaz Baie – Majalah Remaja

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More