Tawakal dan Berserah diri pada Allah

Allah akan mencukupkan segala keperluannya. Barangsiapa berpegang teguh dengan agama Allah, nescaya Allah akan menyelamatkannya. Barangsiapa menyerahkan segala urusannya kepada Allah, nescaya Allah akan memberinya petunjuk.

Solat Wajib Berjemaah..27x Pahala..

Diriwayatkan daripada Ibnu Umar r.a. katanya, Sesungguhnya Rasulullah bersabda, Sembahyang berjemaah itu lebih baik dari mendirikan sembahyang secara bersendirian sebanyak dua puluh tujuh darjat iaitu ganjaran ;. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Taqwa Adalah Kemulian, Mati Suatu Kepastian

Sabda Baginda lagi: Maksudnya: “Hendaklah kamu bertaqwa di mana sahaja kamu berada. Ikutilah setiap kejahatan (yang kamu lakukan) dengan kebaikan, moga-moga kebaikan itu akan menghapuskan kejahatan. Bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (Riwayat At Termizi dan Ahmad).

Allah Tambah Nikmat Jika Bersyukur

Orang yang bersyukur kepada Allah akan memperbanyakkan ucapan syukur dan terima kasih kepadaNya. Mereka akan mengerjakan ketaatan kepada Allah dan akan membesarkan nikmat sekalipun nikmat itu kecil

Sudah Solat?. Sesungguhnya Mati Itu Pasti

Sembahyang adalah amalan pertama yang dihisab oleh Allah pada akhirat nanti Dan ingatlah mati, sesungguhnya malaikat maut menjenguk kamu 70 kali sehari semalam 24 jam.

Ucapan Kalimat Thayyibah Seorang Muslim

Kalimat thayyibah yang termasuk ke dalam amalan yang baik dan mampu membentuk pribadi sorang muslim yang selalu ingat dan berhubungan dengan Allah SWT. Dalam kehidupan sehari-hari alangkah baiknya membentuk budaya biasa mengucapkannya

31 August 2013

Majlis Meraikan Bakal Haji 1434 Hijrah Dan Jamuan Hari Raya Musolla Balai Felda


Assalamualaikum w.b.t

Musolla Balai Felda akan mengadakan Majlis Meraikan Bakal Haji 1434 Hijrah, Jamuan Hari Raya dan Ceramah Bulan September 2013 pada 26 Syawal 1434/2 September 2013 Di Dewan Merak Kayangan Balai Felda bermula dari 11 pagi hingga 1 tengahari.

Penceramah Jemputan adalah Ustaz Syed Norhisyam dan bertajuk "Menyingkap Tabir Bahagia"
Persembahan Nasyid dari Kumpulan As-Salam.

Semua Musliman dan Muslimat di Jemput Hadir

30 August 2013

Pengumuman: Majlis Qurban Perdana Kumpulan Felda 2013



Assalamualaikum w.b.t

Kumpulan Felda akan mengadakan Majlis Qurban Perdana 2013 pada 17 OPktober 2013 bermula dari jam 8:30pagi di Dewan Perdana Felda.

Harga 1 Bahagian Lembu adalah sebanyak RM450 dan ianya terhada kepada 6 ekor sahaja.
Tarikh Tutup Pendaftaran : 6 September 2013.


Pengumuman: Senarai Nama Bakal Haji 2013 Petugas Felda Dan Kumpulan Felda

Assalamualaikum,

Senarai nama terkini petugas Felda & Kumpulan Felda yang akan mengerjakan ibadah haji tahun 2013.


Sayangilah Ibu Anda Semua


orang kata aku lahir dari perut mak . . .
(bukan orang kata...memang betul)

bila dahaga,yang susukan aku...mak

bila lapar,yang suapkan aku...mak

bila keseorangan,yang sentiasa di sampingku....mak

kata mak,perkataan pertama aku sebut...mak

bila bangun tidur,aku cari...mak

bila nangis,orang pertama yang datang...mak

bila nak bermanja,aku dekati...mak

bila nak bergesel,aku duduk sebelah...mak

bila sedih,yang boleh memujukku hanya...mak

bila nakal,yang memarahi aku...mak

bila merajuk,yang memujukku cuma...mak

bila melakukan kesalahan,yang paling cepat marah...mak

bila takut,yang tenangkan aku...mak

bila nak peluk,yang aku suka peluk...mak

aku selalu teringatkan...mak

bila sedih,aku mesti talipon...mak

bila seronok,orang pertama aku nak beritahu...mak

bila bengang,aku suka luah pada...mak

bila takut,aku selalu panggil "mmaaakkk"

bila sakit,orang paling risau adalah...mak

bila nak exam,orang yang paling sibuk juga...mak

bila buat hal,yang marah aku dulu...mak

bila ada masalah,yang paling risau...mak

yang masih peluk dan cium aku sampai hari ni...mak

yang selalu masak makanan kegemaranku...mak

yang selalu simpan dan kemaskan barang-barang aku...mak

yang selalu berleter kat aku...mak

yang selalu puji aku...mak

yang selalu nasihat aku...mak

bila nak kahwin...orang pertama aku tunjuk dan rujuk...mak

♥ AKU ADA PASANGAN HIDUP SENDIRI ♥


bila seronok,aku cari...pasanganku

bila sedih,aku cari....mak

bila berjaya,aku ceritakan pada...pasanganku

bila gagal,aku ceritakan pada...mak

bila bahagia,aku peluk erat...pasanganku

bila berduka,aku peluk erat...emakku

bila nak bercuti,aku bawa...pasanganku

bila sibuk,aku hantar anak ke rumah...mak

bila sambut birthday pasanganku,aku bersusah payah mencari hadiah

bila birthday emakku,aku cuma dapat ucapkan "selamat hari lahir mak"

selalu..aku ingat pasanganku

selalu..mak ingat kat aku

bila-bila..aku akan talipon pasanganku

entah bila..aku nak talipon mak

selalu...aku belikan hadiah untuk pasanganku

entah bila aku nak belikan hadiah untuk emak...

Renungkan:

"Kalau kau sudah habis belajar dan berkerja... bolehkah kau kirim wang untuk mak?

mak bukan nak banyak... lima puluh ringgit sebulan pun cukuplah".

Berderai air mata jika kita mendengarnya..........

Tapi kalau mak sudah tiada..... .....

MAKKKKK...RINDU MAK..... RINDU SANGAT....

Berapa ramai yang sanggup menyuapkan ibunya......

berapa ramai yang sanggup mencuci muntah ibunya......

berapa ramai yang sanggup mengantikan lampin ibunya.....

berapa ramai yang sanggup membersihkan najis ibunya.......

berapa ramai yang sanggup membuang ulat dan membersihkan luka kudis ibunya....

berapa ramai yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya.....

dan akhir sekali berapa ramai yang sembahyang JENAZAH ibunya.......

Seorang anak mendapatkan ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan
malam di dapur lalu menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu.
Si ibu segera mengesatkan tangan di apron menyambut kertas yang
dihulurkan oleh si anak lalu membacanya.Kos upah membantu ibu:

1) Tolong pergi kedai : RM4.00

2) Tolong jaga adik : RM4..00

3) Tolong buang sampah : RM1.00

4) Tolong kemas bilik : RM2.00

5) Tolong siram bunga : RM3.00

6) Tolong sapu sampah : RM3.00

Jumlah : RM17.00

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak sambil sesuatu
berlegar-legar si mindanya. Si ibu mencapai sebatang pen dan menulis
sesuatu di belakang kertas yang sama.

1) Kos mengandungkanmu selama 9 bulan - PERCUMA

2) Kos berjaga malam kerana menjagamu - PERCUMA

3) Kos air mata yang menitis keranamu - PERCUMA

4) Kos kerunsingan kerana bimbangkanmu - PERCUMA

5) Kos menyediakan makan minum, pakaian, dan keperluanmu -PERCUMA

Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - PERCUMA

Air mata si anak berlinang setelah membaca apa yang dituliskan oleh siibu. Si anak menatap wajah ibu,memeluknya dan berkata,

"Saya Sayangkan Ibu". Kemudian si anak mengambil pen dan menulis "Telah Dibayar" pada mukasurat yang sama ditulisnya. -

23 August 2013

Cara Menghindari Sifat Sombong


Di era yang serba modern dan canggih saat ini mengubah pola pikir muslim dan muslimah menjadi lebih gengsi, lebih cuek, lebih tampil kebarat-baratan yang berorientasi pada kesombongan belaka. Padahal sifat sombong itu dilarang oleh Allah azza wa jalla. Bagaimana menyikapi atau membubarkan penyakit sombong pada diri kita? Berikut ini caranya:

(1) Hindari Banyak Bicara

Tidak banyak bicara terlebih pada hal-hal yang tidak bermanfaat. Pembicaraan yang kita ucapkan sering kali hanya membicarakan mengenai kelebihan yang kita punya. Hal-hal yang dianggap dapat membanggakan diri dibicarakan kepada semua orang. Padahal titik awal dari penyakit sombong adalah berawal dari pembicaraan ini. Oleh karena itu, marilah kita hindari banyak bicara yang tidak bermanfaat.

"Di antara orang yang aku cintai dan paling dekat tempat duduknya denganku di hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaqnya. Dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku di hari kiamat adalah orang yang banyak bicara dan orang yang berbicara dengan mulut penuh (untuk mempertontonkan kefasihannya) dan orang yang banyak bicaranya, serta membuka mulutnya lebar-lebar." (HR. Mutafaq 'alaihi)

(2) Sikap Rendah Hati, Bukan Rendah Diri

Selalu rendah hati adalah kunci untuk memerangi sifat sombong. Tapi perlu diingat! rendah hati bukanlah rendah diri. Maksud dari rendah hati yaitu senang berlaku baik terhadap semua orang. Selalu menolong orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Sehingga kita tidak lakunya berlagak sombong.

"Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan kepadaku agar kalian bertawadhu', sehingga tak seorang pun menyombongkan diri kepada yang lain, atau seseorang tiada menganiaya kepada yang lainnya." (HR.Muslim)

(3) Jangan Merasa Dermawan

Tips lain untuk menghindari perilaku sombong yaitu melupakan pemberian yang kita berikan. Jangan sampai kita mengungkit-ungkit apa pun yang kita berikan kepada orang lain. karena itu menunjukkan bahwa kita memberinya dengan tidak ikhlas. Rasulullah saw mengatakan "jika tangan kananmu memberi, jangan sampai tangan kirimu tahu" maksudnya yaitu jika kita memberi sesuatu jangan sampai tahu orang lain. Harus ikhlas dan hanya mengharap ridho Allah azza wa jalla semata.

Orang-orang yang menafqahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafqahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Perkataan yang baik dan pemberian ma'af lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. (QS. Al-Baqarah : 261-263)

(4) Tebarkan Salam

Selalu memberi salam dan menyapa kepada setiap muslim dan muslimah merupakan ibadah. Karena jika kita melakukannya berarti menunjukkan bahwa kita berlaku sombong. Tidak memaling muka kita kepada orang-orang sekitar. Dan insyaAllah cara ini sangat mudah kita lakukan.

Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidaklah kalian masuk surga sehingga kalian beriman dan tidaklah kalian beriman sehingga kalian saling berkasih-sayang. Maukah aku tunjukkan kepada kalian pada suatu perkara apabila kalian mengamalkannya kalian akan saling berkasih sayang ? Tebarkanlah salam diantara kalian !". (HR. Tirmidzi)

(5) Senantiasa Bersedekah

Dan hal lain yang tidak kalah pentingnya yaitu sering-sering bersedekah. Jangan sampai kita karena merasa kaya lalu bersikap kikir dan angkuh. Kita harus sering-sering "melihat orang yang dibawah kita". Sehingga kita senantiasa tidak bersikap berlebihan dalam berbagai hal. Dan sedekah ini juga kita gunakan untuk membersihkan berbagai kotoran yang ada pada harta yang kita miliki. InsyaAllah istiqomah.

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa seseorang telah bertanya kepada Nabi saw., "Ya Rasulullah, sedekah yang bagaimanakah yang paling besar pahalanya?" Rasulullah saw. bersabda, "Bersedekah pada waktu sehat, takut miskin, dan sedang berangan-angan menjadi orang yang kaya. Janganlah kamu memperlambatnya sehingga maut tiba, lalu kamu berkata, 'Harta untuk Si Fulan sekian, dan untuk Si Fulan sekian, padahal harta itu telah menjadi milik Si Fulan (ahli waris)." (HR. Bukhari Muslim).

Wallahua'lam..

19 August 2013

Fadhilat Puasa 6 Di Bulan Syawal

Adalah menjadi amalan sunat mengerjakan puasa 6 hari dalam bulan Syawal. Ia boleh dilakukan mulai 2 Syawal hingga 7 Syawal secara berterusan atau mana-mana 6 hari dalam bulan tersebut. Nabi Muhammad saw. bersabda "Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa 6 hari dalam bulan Syawal, maka orang itu seolah-olah berpuasa setahun penuh."

Sebagaimana yang diketahui semua amalan sunat adalah sebagai penampal mana-mana kekurangan dalam amalan fardhu. Sayugialah kita mengambil peluang ini untuk berpuasa 6 di bulan Syawal. Selain mendapat pahala puasa setahun, kita juga dapat memperbaiki kekurangan dalam ibadat puasa.

Sebenarnya puasa enam hari ini mempunyai beberapa hikmah yang tertentu dari sudut kesihatan manusia itu sendiri. Puasa selama sebulan penuh di bulan Ramadhan antaranya menyebabkan sistem percernaan di dalam badan berehat seketika di waktu siang selama sebulan. Kedatangan bulan Syawal pula menyebabkan seolah-olah ia mengalami kejutan dengan diberikan tugas mencerna pelbagai makanan pada hari raya dan hari-hari selepasnya, apatah pula amalan masyarakat kita suka mengadakan kenduri pada musim-musim perayaan. 

Pada hari raya, ia mencerna pelbagai jenis makanan bermula dari ketupat rendang sehinggalah kepada nasi minyak. Oleh kerana itulah, puasa enam ini memberikan ruang kembali kepada sistem pencernaan badan untuk berehat dan bertugas secara beransur-ansur untuk kebaikan jasmani manusia itu sendiri.Selain itu, sebagai manusia yang menjadi hamba kepada Allah SWT, alangkah baiknya seandainya amalan puasa yang diwajibkan ke atas kita di bulan Ramadhan ini kita teruskan juga di bulan Syawal walaupun sekadar enam hari. Ini seolah-olah menunjukkan bahawa kita tidak melakukan ibadat puasa semata-mata kerana ia menjadi satu kewajipan tetapi kerana rasa diri kita sebagai seorang hamba yang benar-benar bersunguh-sungguh untuk taqarrub kepada tuhannya. Bukankah ibadat puasa ini mengikut hadis sebenarnya mengekang nafsu syahwat?

Di dalam hadis, Rasulullah SAW menyatakan bahawa puasa enam hari selepas bulan Ramadhan akan diganjari pahala seolah-olah berpuasa selama setahun. Para ulama menghuraikan rahsia di sebalik ganjaran tersebut dengan mendatangkan dalil bahawa setiap amalan kebaikan manusia akan diganjari sebanyak 10 kali ganda. Puasa 30 hari di bulan Ramadhan diganjari sebanyak 300 hari, manakala puasa 6 hari di bulan Syawwal pula diganjari dengan 60 hari. Jika dikira jumlahnya ialah 360 hari, ia hampir menyamai jumlah hari di dalam setahun sebanyak 360 hari! Subhanallah

Bagi kaum perempuan yang tidak dapat berpuasa penuh dalam bulan Ramadhan kerana kedatangan haid, puasa Sunat 6 hari dalam Syawal ini memberi peluang terbaik untuk mengqadha' di samping mendapatkan pahala berpuasa sunat. Kebiasaan mentaakhirkan qadha sehingga hampir Ramadhan akan datang adalah satu amalan yang tidak sepatutnya dilakukan. Amalan wajib jika ditinggalkan mestilah disegerakan sebagai menunjukkan sikap pengabdian diri kita terhadap Allah. Apakah makna dan tujuan kita melambatkan qadha' puasa wajib? Tidak lain menunjukkan seolah-olah kita keberatan untuk menunaikan kewajiban yang telah kita tinggalkan. Bukankah Allah tahu apa yang tersirat di hati kita?

Natijah dari amalan puasa ialah taqwa dan kasih akan Allah. Tanda kasih akan Allah ialah berkhidmat kepadaNya. Siapa mencintai Allah dia akan berbahagia di alam akhirat, sebaliknya siapa mencintai dunia dan isinya, ketahuilah dunia akan meninggalkan kita. Kelazatan dunia walaupun bagus tetapi ia tidak kekal. Ia berakhir sebaik saja kita menemui ajal. Sebaliknya kelazatan akhirat kekal abadi tanpa batasan waktu.

Sebagai akhirnya, sama-samalah kita berdoa supaya kita dapat bertemu Ramadhan tahun depan dan seterusnya.

"Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan orang yang merindui Ramadhan kerana kami sedar di syurga terdapat sebuah pintu bernama Ar-Rayyan yang tidak boleh dimasuki oleh sesiapa kecuali orang yang berpuasa saja. Kami juga sedar Ya Allah bahawa puasa merupakan benteng terkuat dari azab neraka. Oleh itu jadikanlah kami orang yang rajin mengerjakan puasa wajib dan sunatnya. Kau peliharakanlah kami dari azab api neraka yang tidak mampu bagi kami untuk menanggungnya.." Amin.

02 August 2013

15 Azab Kerana Mencuaikan Solat



Sesetengah ulamak berkata bahawa terdapat dalam hadith,
sesiapa yang menjaga solatnya maka ALLAH akan mengurniakan 5 keistimewaan

1. Diangkat kesempitan hidup di dunia daripadanya.
2. Dihindarkan daripada azab kubur.
3. Dia akan menerima buku catatan amalnya melalui tangan kanan.
4. Melintasi titian sirat sepantas kilat
5. Memasuki syurga tanpa hisab.

Sesiapa meringan-ringankan solat, ALLAH S.W.T akan menyeksanya dengan 15 seksaan. 5 seksaan di dunia ini, 3 seksaan ketika meninggal dunia, 3 seksaan di dalam kubur dan 3 seksaan semasa dibangkitkan dari kubur.

Seksaan semasa di dunia ialah:

1. Dicabut keberkatan umurnya.
2. Dihapuskan tanda-tanda orang soleh daripada wajahnya.
3. ALLAH tidak mengganjari setiap amalan yang dilakukan olehnya.
4. Doanya tidak akan diangkat ke langit (doanya tidak diterima)
5. Dia tidak akan mendapat bahagian dalam doa orang soleh.

Seksaan yang menimpanya ketika mati ialah:

1. Dia akan mati dalam keadaan hina.
2. Dia mati dalam keadaan lapar.
3. Dia akan mati dalam keadaan dahaga. Sehingga jika dia diberi minum air sebanyak lautan di dunia pun tidak akan dapat menghilangkan hausnya.

Seksaan yang akan menimpanya ketika di dalam kubur ialah:

1. kubur akan menghimpitnya sehingga tulang-tulang rusuknya berceragah antara satu  sama lain.
2. Api akan dinyalakan dalam kuburnya dan dia akan dibalik-balikkan di atas bara api siang dan malam.
3. Seekor ular yang besar bernama “Ashsyuja ' ul-aqra” akan dilepaskan keatasnya.

Kedua-dua mata ular itu dibuat daripada api dan kuku ular itu dibuat dari besi. Panjang setiap kuku ular itu sejauh satu hari perjalanan. Ular tersebut akan berkata dengan suara yang gemuruh seumpama petir “ aku Ashsyuja ' ul-aqra “ aku diperintah oleh Tuhanku supaya memukul kamu kerana kamu meninggalkan solat subuh sehingga naik matahari, kerana meninggalkan solat zohor hingga asar, kerana meninggalkan solat asar hingga maghrib, kerana meninggalkan solat maghrib hingga isyak kerana meninggal solat isyak hingga subuh “

setiap kali ular itu memukulnya, dia akan terbenam terbenam ke dalam bumi sejauh 70 hasta. Dia akan diazab berterusan di dalam kubur.

Manakala seksaan yang akan menimpanya ketika dibangkitkan dari kubur pada hari kiamat di padang mahsyar ialah:

1. Penghisabannya amat berat
2. Dimurkai ALLAH.
3. Dia akan dimasukkan ke dalam neraka

Dalam satu riwayat yang lain disebutkan bahawa mereka yang melalaikan solat, pada hari kiamat akan datang dalam keadaan muka mereka tertulis 3 baris tulisan;

1. Wahai orang yang mensia-siakan hak ALLAH.
2. Wahai orang yang pasti mendapat kemurkaan ALLAH.
3. Sebagaimana kamu di dunia mensia-siakan ALLAH. Kini putuslah harapan kamu daripada rahmat ALLAH.

oleh: http://halamanzaman.blogspot.com

Mengabaikan Dunia Atau Menolaknya


Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Zaid bin Tsabit r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Siapa yang niatnya keakhirat maka Allah s.w.t. akan menghimpun baginya semuanya dan dijadikan kaya hati dan datang kepadanya dunia merendah diri. Dan siapa yang niatnya dunia maka Allah s.w.t. akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinannya selalu membayang diruang matanya dan tidak akan datang kepadanya dunia kecuali yang ditentukan baginya."

Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Al-Aswad bin Qays berkata: "Saya telah mendengar Jundub berkata: "Umar r.a. masuk kepada Nabi Muhammad s.a.w.sedang Nabi Muhammad s.a.w. diatas tikar yang telah berbekas dipinggangnya, maka menangis Umar r.a. melihat keadaan itu, maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Apakah yang menyebabkan engkau menangis, ya Umar?" Jawab Umar r.a.: "Saya teringat kepada Raja Kaisar dan Kisra dengan segala kemewahan dunianya sedang Rasulullah adalah utusanAllah s.w.t. sehingga berbekas di pinggangmu garis-garis tikar." Maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Mereka kaum yang telah diberi kontan kesenangan mereka didunia dan kami kaum yang ditunda kesenangan kami diakhirat."

Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ali r.a. berkata: "Sesungguhnya yang saya khuatirkan atas kamu hanya dua iaitu:
  • Panjang angan-angan dan
  • Menurut hawa nafsu
sebab panjang angan-angan itu melupakan akhirat dan menurut hawa nafsu itu menghalangi (menentang) hak, sedang dunia sudah berjalan membelakangi kami dan akhirat akan tiba kepada kami, dan masing-masing ada mempunyai anak-anak, maka jadilah kamu dari anak-anak akhirat dan jangan menjadi anak-anak dunia, maka sesungguhnya hari ini beramal dan tidak ada hisab sedang kelak hisab tidak ada amal. Perbanyaklah amal sekarang sebab kamu tidak dapat beramal pada hari esok."

Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Alhasan Albashri berkata: "Saya mencari khutbah Nabi Muhammad s.a.w. tiap Jumaat selama empat tahun tidak bertemu, tiba-tiba saya mendapat berita bahawa itu ada pada seorang sahabat Anshar dan ketika ditemui ialah Jabir bin Abdillah r.a., maka saya bertanya: "Apakah benar engkau telah mendengar khutbah Nabi Muhammad s.a.w. yang dibaca tiap Jumaat?" Jawabnya: "Ya, saya telah mendengar Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Hai orang-orang, sesungguhnya untuk kamu telah ada petunjuk-petunjuk maka berhentilah pada petunjuk-petunjuk jalan itu, dan kamu juga mempunyai batas maka berhentilah (ikutilah) batas-batas yang telah ditentukan bagimu itu. Sesungguhnya seorang hamba yang mukmin berada diantara dua ketakutan, antara ajal masa yang lalu, ia tidak mengetahui bagaimana Allah s.w.t. akan berbuat kepadanya, dan masa yang akan datang juga tidak mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Kerana itu tiap orang harus berbekal untuk kepentingan dirinya sendiri dan
  • masa hidupnya untuk matinya
  • masa mudanya untuk masa tuanya
  • dunianya untuk akhiratnya
Maka dunia ini dijadikan untuk kamu dan kamu jadikan untuk akhirat. Demi Allah yang jiwaku ditanganNya, sesudah mati tidak ada jalan untuk taubat dan sesudah dunia tidak ada tempat kecuali syurga atau neraka. Saya ucapkan kata-kata ini dan aku mohon ampaun kepada Allah s.w.t. untuk diriku dan untukmu."

Sahl bin Abdillah Attustari biasa membelanjakan kekayaannya dalam segala jalan yang menuju taat kepada Allah s.w.t., lalu ibu dan sanak saudaranya yang menyampaikan hal itu kepada Abdullah bin Almubarak, mereka berkata: "Bahawa orang itu jika sedekah tidak kira-kira kerana itu kami khuatir kalau ia menjadi miskin." Maka Abdullah bin Almubarak menyampaikan keluhan ibu dan saudara-maranya itu kepada Sahl bin Abdullah Attustari. Jawab Sahl: "Ya Aba Abdirrahman, bagaimana pendapatmu bila ada orang kota telah membeli tanah kebun didesa dan ia akan pindah kedesa itu, apakah harus meninggalkan apa-apa dikota, padahal ia tidak akan kembali lagi kekota itu?" Abdullah bin Almubarak berkata: "Sahl telah mengalahkan kamu dalam keluhanmu itu, iaitu siapa yang akan pidah ketempat lain tidak seharusnya ia meninggalkan apa-apa ditempat yang akan ditinggalkan itu, demikian pula orang yang akan pindah dari dunia keakhirat, mengapakah harus meninggalkan apa-apa didunia ini."

Abul Laits berkata: "Siapa yang sempurna akal, maka ia rela dengan sederhana didunia, dan tidak sibuk memperbanyak dan sibuk beramal untuk akhirat sebab akhirat itulah tempatnya nikmat, kekal sedang dunia akan rosak, tipuan dan fitnah."

Juwaibir meriwayatkan dari Adhdhahhak berkata: "Ketika Allah s.w.t. telah menurunkan Nabi Adam a.s. dan Hawwa kebumi, lalu dapat merasakan bau busuk dan kehilangan bau syurga, pengsanlah keduanya selama empat puluh hari kerana sangat busuknya dunia ini."

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Sungguh hairan ajaib bagi seorang yang percaya kepada tempat yang kekal abadi kemudian ia masih sibuk dengan tempat tipuan dan sementara."

Muhammad bin Almunkadir dari Jabir r.a. berkata: "Saya hadir dimajlis Nabi Muhammad s.a.w. tiba-tiba datang kepada Nabi Muhammad s.a.w. seorang yang bagus muka dan rambutnya, berpakaian putih, lalu berkata: "Assalamu alaikum, ya Rasulullah." Dijawab Nabi Muhammad s.a.w. "Wa alaikum salam warahmatullah." Lalu ditanya: "Ya Rasulullah, apakah dunia ini?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. "Bagaikan impian orang tiudr, sedang penduduknya bakal dibalas dan disiksa." Lalu ia bertanya: "Dan apakah akhirat?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. "Kekal, sebahagian disyurga dan sebahagian dineraka." Lalu ditanya: "Apakah syurga itu?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. "Gantinya dunia, bagi orang yang sanggup meninggalkannya mendapat kesenangannya untuk selamanya." Lalu ditanya: "Dan apakah Jahannam itu?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. "Gantinya dunia bagi yang cinta kepadanya, tidak akan pisah lepas dari Jahannam untuk selamanya." Lalu ditanya: "Maka siapakah yang sebaik-baik ummat ini?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. "Yang berbuat taat ketika didunia." Lalu ditanya: "Bagaimana didalamnya?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. "Bersungguh seperti orang yang  mengejar gafilah." Lalu ditanya: "Berapa lama tinggal didalam dunia?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. "Seperti lamanya orang yang tertinggal dari gafilah-gafilah." Lalu ditanya: "Berapa lamakah antara dunia dan akhirat?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w. "Sekelip mata" Maka pergilah orang itu dan tidak kelihatan, maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Itu Jibril datang untuk menzuhudkan kamu didunia dan menggemarkan kamu diakhirat."

Nabi Ibrahim a.s. ketika ditanya: "Mengapa Allah s.w.t. menjadikan engkau khalilullah?" Jawabnya: Kerana tiga sebab iaitu:
  • Tiada aku disuruh memilih dua macam melainkan saya pilih yang untuk Allah s.w.t. dari yang lain-lainnya
  • Saya tidak pernah risau hati terhadap apa yang dijamin oleh Allah s.w.t. dalam urusan rezekiku
  • Tidak pernah makan siang atau malam melainkan bersama tetamu
Seorang cendikiawan  berkata: "Kehidupan hati itu dengan empat ilmu iaitu:
  • Ilmu
  • Ridho
  • Qana'ah
  • Zuhud                      
Maka ilmu iaitu yang menimbulkan ridho dan ridho menyampaikan kepada qana'ah (teriman) dan qana'ah itu menyampaikan kepada zuhud bererti meremehkan dunia (tidak rakus kepada dunia). Dan zuhud ada tiga tingkat iaitu:
  • Mengenal dunia dan meninggalkannya
  • Ibadat kepada Allah s.w.t. dengan adab
  • Rindu kepada akhirat dan berusaha mencapainya
Yahya bin Mu'adz Arrazi berkata: "Hikmat itu turun dari langit masuk kedalam semua hati kecuali hati yang ada empat macam iaitu:
  • Yang condong kepada dunia
  • Risau untuk hari esok
  • Hasud kepada saudara
  • Ingin kepada pangkat kedudukan
Yahya juga berkata: "Seorang yang sempurna akal iaitu yang berbuat tiga perkara iaitu:
  • Meninggalkan dunia sebelum ditinggalkannya
  • Membangun kubur sebelum dimasukkannya
  • Mengerjakan apa yang diridhoi Allah s.w.t. sebelum menghadap kepadaNya
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata: "Siapa yang menghimpunkan enam macam maka bererti telah benar-benar berusaha untuk mendapatkan syurga dan lari dari api neraka iaitu:
  • Mengenal Allah s.w.t. lalu mentaatiNya dan mengenal syaitan laknatullah lalu menentangnya
  • Mengenal hak lalu mengikutinya dan mengenal bathil lalu menghindarinya
  • Mengenal dunia lalu mengabaikannya dan mengenal akhirat lalu berusaha untuk mencapainya
                        Ja'far Assadiq dari Muhammad Albaaqir dari Ali Zainul Abidin dari Alhusain bin Ali r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Hai Ali, empat macam tanda celaka iaitu:
  • Kering air mata
  • Keras hati
  • Cinta dunia
  • Jauh angan-angan
Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Andaikan dunia ini disisi Allah s.w.t. menyamai nilai satu sayap nyamuk maka tidak akan diberikan kepada orang kafir walau seteguk air."

Syahr bin Hausyab dari Abdurrahman bin Usman berkata: "Pada suatu malam Nabi Muhammad s.a.w. sembahyang subuh didekat tempat pembuangan kotoran, maka melihat ulat bergerak dalam kotoran, maka Nabi Muhammad s.a.w. menghentikan untunya menantikan orang-orang, lalu bertanya kepada orang-orang: "Apakah kamu mengetahui bahawa orang-orang ditempat ini jijik terhadap ulat ini?" Jawab mereka: "Benar, ya Rasulullah." Maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Demi Allah yang jiwa Muhammad ada ditanganNya, sesungguhnya dunia ini lebih rendah (hina) disisi Allah s.w.t. melebihi dari hinanya ulat terhadap orang-orang yang mempunyai tempat ini."

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Dunia sebagai penjara bagi orang mukmin dan kubur bagaikan bentengnya dan syurga tempat tinggalnya. Dan dunia ini sebagai syurga bagi orang kafir sedang kubur sebagai penjaranya dan neraka tempat tinggalnya."

Abul Laits berkata: "Erti sabda Nabi Muhammad s.a.w. ini ialah: "Seorang mukmin meskipun adakalanya mewah dan nikmat, tetapi jika dibandingkan dengan nikmat dan kemewahan yang disediakan untuknya disyurga, maka seolah-olah ia berada didalam penjara, sebab seorang jika mati dan diperlihatkan kepadanya syurga dan kemuliaan yang ada didalamnya, ia sedar bahawa selama didunia seolah-olah dalam penjara. Sedang seorang kafir jika mati dan diperlihatkan kepadanya hukuman-hukuman dalam neraka, maka ia merasa bahawa ia tadi dalam syurga. Kerana itu  seorang yang berakal tidak akan merasa gembira dalam penjara dan tidak akan mencari kesenangan dalam penjara. Maka seorang yang berakal harus memperhatikan apa yang telah dijelaskan Allah s.w.t. mengenai dunia dalam ayat-ayat Al-Quran, sebab dalam ayat Al-Quran dan sabda Nabi Muhammad s.a.w. cukup perumpamaan yang jelas supaya orang mukmin jangan tertipu oleh dunia."

                        "Innama matsalul hayatid dunia, kama'in anzalanaahu minassama'i fakh talatha bihi nabaatul ardhi mimmaa ya'kulunnasu wal an'am hatta idza akhdzalatil ardhu zukhrufaha wazzayanat wa dhanna ahluha annahum qaadiruuna alaiha ataaha amrua laila au nahaa ra faja ainaaha hashieda ka'anlam taghna bil amsi, kadzalika nufasshilul ayaati liqaumin yatafakkarun." (Surah Yunus ayat 24)

                        (Yang bermaksud)"Sesungguhnya perumpamaan kerosakan dunia ini bagaikan air yang Kami turunkan dari langit maka meresap kedalam tanah dan menumbuhkan makanan orang-orang dan binatang-binatang, sehingga apabila bumi ini telah berhias dengan segala hasilnya dan indah dan pemiliknya telah mengira ia sangat berkuasa atasnya, tiba-tiba datang siksa Allah diwaktu malam atau siang hari, maka jadilah semua itu terketam habis, seakan-akan tidak ada apa-apa sejak kelmarinnya. Demikianlah contoh dunia ini. Kami jelaskan bagi orang-orang yang suka berfikir dan memperhatikan."

Nabi Muhammad s.a.w. didatangi seorang dari Syam, maka ditanya oleh Nabi Muhammad s.a.w. tentang luas tanah mereka dan berbagai kenikmatan yang mereka rasakan, lalu ditanya oleh Nabi Muhammad s.a.w. "Lalu kamu berbuat apakah?" Jawabnya: "Kami membuat berbagai macam makanan untuk kami makan." Ditanya: "Kemudian jadi apa?" Jawabnya: "Sebagaimana yang telah engkau ketahui, ya Rasulullah." (Yakni kencing dan kotoran) Maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Maka demikianlah perumpamaan dan contoh dunia ini."

                        Yahya bin Mu'adz Arrazi berkata: "Dunia ini bagaikan ladang Tuhan Rabbul a'lamin dan manusia sebagai tanamannya sedang maut itu sebagai cangkulnya. Dan Malakulmaut itu sebagai pengetamnya dan kubur sebagai lombongnya dan kiamat sebagai lesungnya dan syurga atau neraka temapt pemuasnya, sebahagian syurga dan sebahagian dalam neraka Sa'ir."

                        Luqman Alhakiem berkata kepada puteranya: "Hai anak, sesungguhnya dunia ini adalah lautan yang sangat dalam dan telah tenggelam didalamnya kebanyakkan manusia, kerana itu jadilah perahu didunia ini taqwa kepada Allah s.w.t."

                        Kata pujangga: "Sesungguhnya ada hamba-hamba Allah yang cerdas cendikia (cerdik pandai) telah menceraikan dunia dan takut dari fitnahnya (tipu dayanya). Mereka memperhatikan benar-benar segala akibatnya dan ketika telah mengerti bahawa dunia ini bukan tempat hidup yang abadi, maka mereka menjadikan dunia ini bagaikan lautan dan menggunakan amal soleh sebagai bahteranya. Maka amal soleh itulah yang menjadi barang dagangan dan kerajinan beramal sebagai keuntungannya dan hari-hari sebagai gelombangnya dan tawakkal sebagai naungannya, dan kitab Allah s.w.t. penunjuknya dan menahan nafsu sebagai tali ikatnya dan maut itu ujungnya dan kiamat pasarannya dan Allah s.w.t.pemiliknya."

                        Alfudhail bin Iyaadh berkata: "Pada hari kiamat kelak akan tiba dunia berlagak dengan keindahannya, lalu berkata: "Ya Tuhan, jadikanlah aku rumah untuk sebaik-baikhambaMu." Jawab Allah s.w.t.: "Aku tidak rela kamu menjadi rumah mereka, jadilah kamu sebagai debu yang berhamburan." Maka seketika itu menjadi debu yang berhamburan."

                        Ibn Abbas r.a. berkata: "Pada hari kiamat kelak akan dihadapkan dunia ini berupa wanita tua yang kembung perutnya, tampak gigi siungnya, buruk rupanya, tiada seorang yang melihatnya melainkan membencinya, maka ia melihat orang-orang lalu orang-orang itu ditanya: "Apakah kamu kenal pada ini?" Jawab mereka: "Naudzu billah, jangan sampai kenal padanya." Lalu diberitahu bahawa itulah dunia yang dahulu kamu berebut, berbangga dan berperang kerananya." Dilain raiwayat: Kemudian diperintahkan supaya dilemparkan kedalam neraka, lalu ia bertanya: "Dimanakah pengikutku dan sahabat-sahabatku?" Maka ikut semuanya.

                        Abul Laits berkata: "Sebenarnya dunia ini tidak berdosa dan tidak ada siksa baginya, tetapi sengaja dilempar kedalam neraka untuk menunjukkan kehinaannya disisi Allah s.w.t., sebagaimana berhala-berhala yang dimasukkan kedalam neraka, sebagaimana firman Allah s.w.t. (Yang berbunyi): "Innakum wama ta'buduna min dunillahi hashabu jahannam antum laha wa ridun." (Yang bermaksud): "Sesungguhnya kamu dan semua yang kamu sembah selain Allah itu akan menjadi batu bara neraka jahannam, kamu pasti akan masuk kedalamnya." (Surah Al-Anbiya ayat 98) Maka seharusnya seorang mukmin beramal untuk akhirat dan tidak melulu sibuk dunia kecuali apa yang menjadi kepentingan yang lazim dan utama tanpa menggantungkan hati dan fikiran padanya."

                        Nabi Isa bin Maryam a.s berkata: "Sungguh ajaib keadaanmu itu, kamu giat bekerja untuk mendapat dunia yang pasti akan tiba padamu, tetapi tidak pasti giat beramal untuk akhirat, padahal akhirat itu tidak dapat dicapai tanpa amal."

                        Abu Ubaidah Al-asadi berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Siapa yang meresap dalam hatinya cinta dunia maka terikat hatinya dengan tiga iaitu:
  • Kesibukan yang tidak akan terlepas kesukarannya
  • Angan-angan yang tidak ada hujung puncaknya
  • Kerakusan yang tidak dapatmencapai kekayaan atau kecukupannya
Sedang dunia dan akhirat sama-sama kejar mengejar, maka siapa yang mengejar akhirat dikejar oleh dunia sehingga menerima cukup daripadanya rezekinya dan siapa yang mengejar dunia dikejar akhirat sehingga tiba matinya yang mencekiknya dengan tiba-tiba dan mendadak."
                        Ibrahim bin Yusuf dari Kinanah berkata: "Abu Hazim berkata: "Saya dapatkan dunia ini dua macam iaitu:
  • Sesuatu yang untukku tidak akan terlepas daripadaku
  • Sesuatu yang untuk orang lain maka tidak akan dapat saya kejar dan
  • Allah s.w.t telah menolak lain orang hakku sebagaimana menolak hak lain orang daripadaku 
    Maka didalam bahagian yang mana saya harus menghabiskan umurku? Juga saya dapatkan apa yang telah diberikan kepadaku dari dunia ini dua macam iaitu:
  • Yang satu akan terlepas daripadaku sebelum ajalku, maka saya tidak berdaya untuk mempertahankannya dan yang satu lagi
  • akan tetap ada padaku sehingga matiku sehingga saya tinggalkan kepada orang lain.                  
Maka didalam yang mana saya harus melanggar Tuhan untuk mendapatkannya?"
                        Al-A'masy dari Sufyan dari guru-gurunya berkata: "Sa'ad bin Abi Waqqash r.a. masuk ketempat Salman Alfarisi sedang sakit, maka menangislah Salman. Ditanya oleh Sa'ad: "Mengapa engkau menangis, hai Abu Abdillah? Rasulullah s.a.w. ketika meninggal ridho kepadamu." Jawabnya: "Saya tidak menangis kerana takut mati atau kerana rakus kepada dunia, tetapi Rasulullah s.a.w. telah berpesan kepada kami: "Hendaklah membawa bekal salah satu kamu dari dunia ini seperti bekal orang berpergian. Sedang dikelilingku ini macam-macam, padahal yang ada hanya bejana, ember, panci dan tempat berwuduk." Sa'ad berkata: "Hai Abu Abdillah, berpesanlah kepada kami untuk kami pergunakan sepeninggalanmu." Berkata Salman: "Hai Sa'ad, berdzikirlah (ingatlah) kepada Allah s.w.t. ketika akan mengerjakan sesuatu dan ketika menghukum dan ketika melaksanakan apa yang telah engkau putuskan dengan sumpahmu."
                        Juwaibir dari Adhdhahhaak berkata Nabi Muhammad s.a.w. ditanya: "Ya, Rasulullah, siapakah yang amat zahid?" Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Siapa yang tidak lupa kubur dan kerosakan dan meninggalkan kelebihan dari perhiasan dunia, dan mengutamakan yang kekal daripada yang sementara dan rosak, dan tidak menghitung-hitung harinya dan menganggap dirinya dari golongan orang yang mati."
                        Seorang cendikiawan berkata: "Kami mencari empat macam tetapi keliru jalan iaitu:
  • Kami kira kekayaan itu dalam banyaknya harta, tiba-tiba dalam qana'ah (teriman)
  • Kami kira istirehat itu dalam banyak tiba-tiba dalam sedikit (ertinya bertambah banyak bertambah sibuk dan tidak dapat beristirehat)
  • Kami kira kehormatan itu dalam bentuk lahir tiba-tiba dalam taqwa
  • Kami kira nikmat itu dalam makan minum tiba-tiba dalam tertutupnya aib dan dosa dan Islam (ertinya jika Allah s.w.t. menutupi kesalahan dosa kita, maka itulah nikmatnya)
                        Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Siapa yang pada pagi harinya menjadikan dunia ini kepentingannya yang utama maka Allah s.w.t. akan melazimkan dalam hatinya tiga macam iaitu:
  • Kerisauan yang tidak terputus-putus untuk selamanya
  • Kesibukan yang tidak ada istirehatnya untuk selamanya
  • Rasa kefakiran yang tidak ada ujungnya sama sekali untuk selamanya
                        Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata: "Tiada seorangpun pada tiap hari melainkan ia sebagai tamu dan hartanya sebagai pinjaman, tamu harus segera berangkat meninggalkan tempat sedang pinjaman harus segera dikembalikan."

                        Alfudhail bin Iyaadh berkata: "Kejahatan itu semua dikumpulkan dalam sebuah rumah sedang kuncinya ialah cinta kepada dunia dan kebaikan itu juga dikumpulkan dalam rumah dan kuncinya ialah zuhud (tidak tamak rakus) pada dunia."

                        Tsabit dari Anas bin Malik r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Allah s.w.t. telah berfirman (Yang berbunyi): "Yyafrahu abdiyal mu'min idza bashathtu lahu syai'a minad dunia, wa dzalika ab'adu lahu minni, wayahzanu idzaqartartu alaihid dunia wa dzalika aqrabu lahu minni." (Yang bermaksud): "HambaKu yang mukmin merasa gembira jika Aku luaskan sedikit daripada dunia, padahal yang demikian itu bererti jauh daripadaKu dan susah jika Aku seretkan padanya dunia, padahal yang demikian itu lebih mendekatkan ia kepadaKu."

                        Kemudian Nabi Muhammad s.a.w. membacakan ayat (Yang berbunyi): "Ayahsabuuna annamaa munidduhum bihi maalin wabaniin. Nusaari'u lahum fil khairaati, bal laa yasy'uruun." (Yang berbunyi): "Apakah mereka mengira bahawa apa yang Kami berikan berupa harta dan anak-anak ituKami menyegerakan untuk mereka semua kebaikan tetapi mereka tidak merasa (tidak mengetahui)." (Surah Al-mukminun ayat 55-56) Tidak merasa atau tidak mengetahui bahawa itu ujian bagi mereka bagaimana mereka mempergunakan pemberian Allah s.w.t. itu.

                        Anas bin Malik berkata: "Pada suatu hari Nabi Muhammad s.a.w. keluar dan memegang tangan Abu Dzar, lalu berkata: "Hai Abu Dzar, sesungguhnya dihadapanmu ada bukit penghalang yang sukar didaki, tidak dapat mendaki kecuali orang-orang yang ringan bawaannya." Abu Dzar bertanya: "Ya Rasulullah, saya ini termasuk yang ringan atau yang berat?" Nabi Muhammad s.a.w. bertanya: "Apakah engkau mempunyai makan untuk hari ini?" Jawabnya: "Ya." Nabi Muhammad s.a.w. bertanya lagi: "Apakah mempunyai makan untuk besok pagi?" Jawabnya: "Ya." Nabi Muhammad s.a.w. bertanya lagi: "Apakah mempunyai makan untuk lusa?" Jawab Abu Dzar: "Tidak." Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Andaikan engkau mempunyai makanan untuk lusa (untuk tiga hari) nescaya engkau termasuk orang-orang yang berat."

Sifat merendah diri (Tawadhu')...





Percaya atau tidak, sifat merendah diri merupakan sesuatu yang sukar wujud dalam diri... tak perlu dilihat pada orang lain, saya sendiri pun adakalanya sukar memahat sifat ini dalam diri saya.... Namun kita harus sentiasa mencuba yang terbaik untuk memperbaiki diri...
Untuk mendidik diri sendiri agar memiliki sifat rendah diri bukanlah perkara mudah... terutama sekali bila berdepan dengan mereka yang kita rasakan lebih rendah ilmu atau pangkat dari kita...  dengan golongan yang hebat-hebat tau pulak kita merendah diri kerana terasa kekurangan diri yang kita miliki... padahal perkara ini tak seharusnya terjadi.... kerana kita semua sedia maklum, Allah tidak memandang kepada pangkat dan darjat... yang terbaik disisi Allah adalah mereka yang sempurna amalan ibadahnya.... tetapi mengapa perasaan sombong dan bangga diri tu tetap wujud dalam hati..... 

Ya Allah, aku mohon keampunanMu andai aku memiliki sifat buruk itu.... bantulah aku Ya Allah untuk memperbaiki diri ini...

Sifat merendah diri ialah suatu sifat yang mengakui kebenaran dan menerima kebenaran tersebut , tiada rasa sombong dengan segala yg ada pada dirinya dan merasa rela hati kerana dapat menerima kebenaran/pandangan  tidak kira daripada sesiapa pun. Ianya terhasil daripada kemanisan iman.

Beberapa pandangan ulama' berkaitan sifat tawadhu' ialah;
  • Bersikap tenang, sederhana dan sungguh-sungguh serta menjauhi perbuatan takabbur (sombong). Tawadhuk adalah satu sifat orang mukmin yang termasuk 'siddiq
  • Orang yang patuh dan taat menerima yang benar serta menerima kebenaran itu walau dari sesiapa pun
  • Tidak pernah menganggap dirinya lebih tinggi dari orang lain.
    Orang yang yang tidak pernah mendabik dada, orang yang bersifat lemah lembut dan hormat pada sesiapa pun, meskipun orang yang miskin dan tidak berpangkat.
    Sifat yang tegas, hanya 'menerima yang hak dan menolak yang batil
  • Satu tekad kesungguhan dalam mencapai yang benar."
Allah berfirman dalam sebuah hadis Qudsi:
 Maksudnya;"Barangsiapa tawadhuk(merendah diri) kerana Aku(Allah) seperti begini: ia itu Rasulullah menunjukkan dengan menelangkupkan tangannya ke Bumi, nescaya Aku angkat seperti ini(ia itu Rasulullah membalikkan tangannya ke arah langit)."
(Abu Bazar, Abu Ya'la dan Thabrani)

Allah berfirman dalam surah Al Furqan ayat 63
Dan Hamba-hamba Allah yang Maha Penyayang, ia lah orang yang berjalan di atas muka Bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang jahil mengajak bertengkar dengan mereka, mereka balas dengan ucapan-ucapan bijaksana."  
Antara perilaku orang yang tawadhu' ialah;
  • Mudah menerima pandangan orang lain biarpun dia juga ada pandangannya sendiri. Dia tidak ada apa-apa masalah menerima pandangan orang yang lebih muda daripadanya ataupun orang yang lebih rendah pangkat daripadanya.
  • Sabar dalam perbincangan, tidak mudah marah atau emosional, lebih menjaga suasana harmoni dalam perbincangan tersebut daripada bertegang leher dengan rakan-rakannya.
  • Tidak memilih-milih kawan, boleh bergaul dengan semua orang, tidak kira samada orang bawahan atau orang atasan, kaya atau miskin, sihat atau sakit. Malah, boleh duduk bermesra dalam satu majlis dengan orang yang pernah mengkritiknya.
  • Saling hormat menghormati, sekiranya berjawatan, ia menghormati orang bawahannya. sekiranya kaya, ia sangat memuliakan orang yang fakir dan miskin. Tidak timbul baginya yang ia ada kelas tersendiri.
  • Dalam pergaulan, lebih suka menjadi pendengar dan hanya akan bercakap bila perlu sahaja, tidak sewenang-wenangnya akan memotong percakapan orang sebaliknya memberi peluang orang itu menghabiskan percakapannya.
  • Dalam majlis, jika ada sesuatu kebenaran yang hendak diperkatakan, suka kebenaran itu keluar daripada mulut orang lain. Lebih-lebih lagi, jika ada orang yang lebih berpengalaman atau berilmu daripadanya dalam majlis itu.
  • Kalau diminta memberi pendapat dan pendapatnya diterima orang, tidak mendabik dada sebaliknya bersyukur kepada Tuhan. Jika pendapatnya ditolak, lapang dada dan tidak berkecil hati.
  • Mudah memberi maaf kepada orang yang tersilap dengannya. Dia tidak mudah memarahi atau menghina orang tersebut.
  • Segera minta maaf jika berlaku kesilapan daripadanya sekalipun kepada orang itu lebih rendah daripadanya dari segi jawatan atau umur.
  • Tidak minta dihormati atau dimuliakan atas kedudukannya. Jauh sekali berkecil hati jika tidak dihormati atau dimuliakan. Namun dia menerima dengan baik orang-orang yang mahu menghormati dan memuliakannya.
  • Tidak meninggi diri dengan menceritakan kelebihan yang ada pada dirinya. Sebaliknya dia lebih suka menceritakan kebaikan orang lain sebagai teladan.
Siapa yg paling tinggi sifat tawadhu?
Sudah tentulah Nabi Muhammad saw. Terdapat banyak firman serta hadith berkaitan dengan sifat merendah diri ini.
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
“Sungguh telah ada bagi kalian pada diri Rasul teladan yang baik.” (Al-Ahzab: 21) 

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu yaitu orang-orang yang beriman.” (Asy-Syu’ara: 215).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian merendahkan diri sehingga seseorang tidak menyombongkan diri atas yang lain dan tidak berbuat zhalim atas yang lain.” (Shahih, HR Muslim no. 2588). 


Rasulullah, adalah contoh yang paling tepat dan tinggi sikap tawaddhunya dari segi karaktornya sebagai suami, pemimpin, sahabat, ayah, anak dan banyak lagi. Sebagai contoh: Baginda tidak mengguna- kan apa yg ada pada dirinya untuk menjadi suami yang ego dan sombong. Sebaliknya, baginda sendiri sering menolong isteri-isteri baginda di dalam hal-rumahtangga. Sebagai pemimpin pula, baginda tidak pernah menggunakan kuasa pemimpin untuk menindas dan menganaiya rakyat jelata. Baginda juga tidak pernah membalas setiap cacian dan cercaan org-org kafir. Baginda sering menghampiri dan berkawan dengan org-org miskin dan anak-anak yatim.

“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat-Ku, mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya” (QS. Al-A’raaf/7 : 146).

Bagaimana mengamalkan sifat ini:

1) Perbualan
Jika berada di dalam sesuatu perbualan/perdebatan, maka sekiranya kita dipihak yg benar tetapi ada pihak yg berbeza pendapat, maka eloklah kita mendiamkan diri dari berterusan dengan perdebatan tersebut (walaupun kita di pihak yg benar).

Ganjarannya amat besar di sisi Allah swt.
Menurut hadis Nabi jika kita beralah di dalam sesuatu perdebatan, kita akan mendapat rumah syurga yg paling bawah sekali. Pahalanya pula berbeza jika:

Kita di pihak yg benar, tetapi mengalah - kita akan mendapat 2 ganjaran pahala.

Kita di pihak yg salah dan dapat menerima teguran/pendapat - kita akan mendapat 1 ganjaran pahala.

2) Pergaulan
Hampiri orang-orang miskin atau yang lebih rendah status.
Jangan memandang hina kepada mereka.
Jika tiada, maka hendaklah kita mencari org-org miskin ini.
Terima undangan mereka dengan hati yg gembira.

Rasulullah saw bersabda : Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan, walaupun seberat biji sawi (HR. Muslim).

3) Pakaian
Berpakaian yg sederhana.
Tidak bermegah seperti kehidupan zaman jahiliyah dengan pakaian yg mengheret lantai. Seperti contoh:

Zaid bin Wahab berkata, “Saya meilhat Umar bin Khatab ra menuju pasar dengan membawa susu dan mengenakan pakaian yang padanya terdapat empat belas tambalan, sebagiannya tertambal dengan kulit binatang”.

4) Banyakan berzikir.
Sebutlah nama Allah swt sebanyak yg boleh.
Jika berupaya, sebutlah biar ia kedengaran tanpa rasa riak sebaliknya
merasa Allah swt sentiasa Maha Agung di hati kita.

5) Kurang kan bercakap.
Rasullah berpesan: Hati yg lurus mempunyai lidah yang lurus.

6) Bertaubat dan bermaafan
Bertaubat dengan Allah swt.
Bermaafan sesama manusia tidak kira masa dan tempat.

7) Menangis di hadapan Allah swt.
Perlu bersendirian , menangis dan merasakan rasa kehambaan terhadap Allah swt.
Ini dapat merawat kalbu.

8) Mengamalkan solah-solah sunat.
Oleh itu, sama-samalah kita berusaha utk menjadi orang yg bertawadhu.
Siapalah kita utk mendabik dada? Setiap apa yg kita perolehi, datangnya dari Allah swt. AllahhuAkahbar, SubhanaAllah, Alhamdullilah.


Semoga semua sifat sifat ri'ya, sombong, taabur dihilangkan di dalam hati kita. Amiin. Segalanya datangnya dari Allah swt. Hatta, berpeluangnya kita melihat mentari keesokan harinya adalah dengan izinNya, berpeluang menyuap makanan pun adalah nikmat dariNya. Semoga Allah swt tidak menarik nikmat-nikamt yg telah dipinjamkan kpd kita.

Wahb bin Munabbih t berkata, “Sesungguhnya ilmu dapat membuat seseorang sombong sebagaimana harta.”

Masruq t berkata, “Cukuplah seseorang dikatakan berilmu jika ilmu tersebut membuahkan rasa takut kepada Allah . Sebaliknya, cukuplah seseorang dianggap bodoh tatkala membanggakan diri dengan ilmunya.”

Abu Wahb al-Marwazi t berkata, “Aku bertanya kepada Ibnul Mubarak tentang kesombongan. Beliau menjawab, ‘(Kesombongan) adalah engkau meremehkan dan merendahkan manusia.’

Kemudian aku bertanya kepadanya mengenai ujub (bangga diri). Beliau pun menjawab, ‘(Ujub) adalah engkau memandang bahwa dirimu memiliki sesuatu yang tidak ada pada selainmu’.”

Ibnu Abdil Barr t berkata, “Di antara adab seorang alim yang paling utama adalah bersikap rendah hati (tawadhu’) dan tidak ujub, yakni merasa sombong, bangga, dan terkagum-kagum terhadap ilmu yang dimilikinya.

Adab berikutnya, ia berusaha menjauhi kecintaan akan kepemimpinan dengan sebab ilmunya.”

Al-Baihaqi t berkata, “Ketahuilah, fondasi dari suatu kedudukan adalah senang tersebarnya reputasi, cinta ketenaran, dan kemasyhuran, padahal itu merupakan bahaya yang sangat besar.

Adapun keselamatan itu terdapat pada lawannya, yakni menjauhi ketenaran.”

Para ulama tidak bertujuan mencari kemasyhuran. Tidak pula mereka menampakkan dan menawarkan diri untuk tujuan tersebut. Mereka juga tidak menempuh sebab-sebab yang menyampaikan ke arah sana.

Apabila ternyata kemasyhuran tersebut datang dari sisi Allah , mereka berusaha melarikan diri darinya. Mereka lebih mengutamakan ketidaktenaran.
(an-Nubadz fi Adabi Thalabil Ilmi hlm. 185—186)

Oleh yang demikian wahai sahabat.... aku bermohon kepadamu sahabat... tegur lah aku, nasihati lah aku, ingatkan lah aku sekiranya aku ini tersasar dari landasan sifat merendah diri... tunjukkan lah aku jalan yang benar dan janganlah menjauhi diriku ini... dampingilah aku, ajarkan lah aku ilmu yang baik lagi berguna... moga kita mampu menggapai kemanisan iman dan kecintaan Allah taala... terima kasih sahabat...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More